SeCrP7dtUL2aVHC9BPTmzy7YOro5ys5FuFCiiVVo

Anak adalah investasi orang tua ?

 


Belakangan ini marak beredar tren postingan  di sosial media yang membahas mengenai  status dan kedudukan anak dan orang tua dari sudut pandang finansial. Studi kasus yang diangkat adalah bahwasanya di masyarkat kita masih ada beberapa orang tua bahkan banyak yang cenderung mengandalkan anak untuk menopang kehidupan dan masa tua mereka, bahkan lebih ekstrim nya lagi menuntut anak secara terbuka untuk menanggung hidup mereka. Dari sudut pandang anak, si anak merasa “saya kan tidak minta dilahirkan, mengapa saya yang harus bertanggung jawab terhadap hidup anggota keluarga lain ?”

Well, akan jadi pembahasan yang sangat panjang dan tentu saja selalu memicu perdebatan bila membahas hal tersebut tanpa dilandasi kelapangan hati dan pikiran, karena setiap kepala mempunyai pendapat yang dilatar belakangi cara berpikir, pola asuh, lingkungan sosial dan budaya yang berbeda – beda. Disini, kita akan coba melihat dari sudut pandang orang tua dan juga sudut pandang anak untuk menemukan irisan dari kedua sudut pandang tersebut.

Dari sudut pandang orang tua, satu hal yang pasti bahwasanya setiap orang tua memiliki nilai dan prinsip yang mungkin saja berbeda dengan yang lain dalam hal membesarkan anak . Beberapa orang tua yang memiliki pandangan anak adalah investasi adalah mereka yang beranggapan bahwa sudah menjadi hak mereka dan menjadi kewajiban anak , bahkan dalam beberapa kasus anak dituntut untuk menanggung hidup dan masalah – masalah ornag tua karena anak sudah dilahirkan dan dibesarkan dengan jerih payah dan pengorbanan. Di sisi lain, ada orang tua yang dengan penuh kesadaran merawat dan membesarkan anaknya dengan tujuan agar anaknya kelak menjadi manusia dewasa yang mandiri, tangguh, bisa ber akselerasi dalam kehiduan sosial bermasyarakat dan tidak menuntut anak untuk selalu memenuhi segala keinginan orang tua.

Dari sudut anak pun sama, tidak semua anak memiliki pemikiran yang sama mengenai bagaimana mereka harus menyikapi kondisi orang tua nya. Beberapa anak beranggapan bahwa saat mereka dewasa mereka sudah punya kehidupan sendiri dan tidak adil rasanya harus mengorbankan masa muda dan kehidupan mereka untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan orang tua. Di sisi lain, ada anak yang dengan kesadaran penuh dan sukarela berbakti dan membahagiakan kedua orang tua nya atas dasar cinta kasih.

Dari kedua sudut pandang orang tua dan anak tersebut, dapat kita lihat bahwa ada hubungan orang tua dan anak yang sifatnya take and give, orang tua menjalankan kewajiban dan anak sebagai legacy nya diharap akan memberikan hak orang tua sebagai tanda jasa dan itu dianggap wajar dan sah – sah saja. Ada juga orang tua yang dengan kesadaran penuh memandang anak bukan sebagai investasi, melainkan sebagai amanah, seorang individu yang harus dibersamai dalam setiap fase hidup nya sampai dia bisa mandiri dan bisa bertanggung jawab dengan hidup nya sendiri, menjadi manusia dewasa seutuhnya.

Sejatinya,tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya dan tidak ada anak yang tidak ingin melihat orang tua nya bahagia, terlebih menjelang masa tua mereka. Bila orang tua dan anak sama – sama punya kesadaran penuh dengan posisi mereka, mungkin polemik seperti kasus anak adalah investasi tidak akan sering kita dengar lagi, karena masing – masing pihak manjalankan fungsi nya dengan baik. Orang tua yang sangat menginginkan hadirnya buah hati di tengah – tengah mereka, yang kehadiran nya sangat ditunggu – tunggu, saat sang anak sudah hadir, orang tua merawat dan membesarkan anak dengan kasih sayang dan cinta yang tulus tanpa pamrih, sebagai seorang anak yang tumbuh dan dibesarkan dengan cinta yang tulus, akhirnya saat mereka dewasa tanpa diminta pun mereka dengan penuh kesadaran dan sukarela akan dengan senang hati membantu orang tua nya saat mereka berusia senja, bukankah hubungan seperti itu yang kita harapkan ? bukan sekedar hubungan timbal balik karena dasar hak dan kewajiban saja, tapi lebih dari itu semua, hubungan yang didasari atas cinta kasih yang tulus.


Related Posts
Ashana Umi Fitria
Seorang Ibu, wanita, teman dan partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. Email : umifitria88@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular