SeCrP7dtUL2aVHC9BPTmzy7YOro5ys5FuFCiiVVo

Yuk Dicoba, 5 Step by Step Mengajari Anak Tolilet Training

ilustrasi anak berlatih toilet training (Freepik.com /freepik)

Ada banyak fase dan tahapan dalam tumbuh kembang anak, mulai dari menyusui, MPASI, merangkak, berjalan dan banyak lagi tahapan - tahapan perkembangan baik secara motorik halus maupun kasar dan juga dari sisi kognitif nya.

Seiring anak sudah mulai memasuki usia – usia balita, di saat itu juga kita harus mulai mengenalkan kepada anak tentang konsep toilet training. Jujur salah satu milestone dalam tumbuh kembang anak yang bisa dibilang lumayan susah – susah gampang salah satunya ya toilet training ini menurut saya. Toilet training sendiri adalah upaya memperkenalkan dan melatih anak tentang apa itu buang air kecil dan besar dan apa yang harus mereka lakukan saat mereka ingin buang air kecil atau besar.

Mengapa anak harus kenal toilet training sejak dini

Melatih kemampuan dasar toilet training ini pada prakteknya bisa bermacam – macam, katakanlah kita mulai dari segi usia si anak saja ya, ini pun juga banyak aliran dan pendapat, ada yang mengatakan bisa dimulai sejak anak usia minimal 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun bahkan ada juga beberapa parents yang mulai mengenalkan toilet training saat anak masih usia hitungan bulan loh.

Tentu di usia berapa tepatnya anak harus diajarkan toilet training ini bisa berbeda – beda bagi setiap orang tua, namun merujuk dari keterangan dokter anak, toilet training bisa mulai diperkenalkan kepada anak saat anak berusia minimum satu tahun ke atas. Nah, tinggal tergantung parents nih mau mulai di usia ke berapa? Mungkin akan lebih baik bila si kecil sudah mengenal toilet training sejak dini ya, karena dengan begitu kita mempunyai spare waktu yang cukup panjang untuk mereka berlatih dan mengenali rasa ingin buang air, bila kita memulai di usia yang katakanlah usia – usia preschool, tentu agak lumayan repot karena rentang waktu pelatihan sampai mereka menginjak usia sekolah katakanlah sangat singkat, sedangkan kita semua tahu mengajari anak kecil itu butuh waktu dan harus diulang – ulang terus menerus.

Step by step toilet training

Sekarang mari kita membahas hal yang lebih praktik, yakni bagaimana sih caranya atau apa langkah pertama yang harus dilakukan saat hendak mengajari anak toilet training? Nah, setelah kita sebagai orang tua sudah memutuskan untuk memulai latihan, maka berikut ini adalah langkah yang bisa kita lakukan :

1. Mengenalkan anak rasa ingin buang air

Anak akan sulit memahami apa itu toilet training saat mereka masih kesulitan memahami apa itu perasaan ingin buang air kecil dan besar. Maka dari itu langkah dasar yang harus kita lakukan adalah mengenalkan anak pada rasa ingin buang air. Kita bisa memberikan contoh misalnya mengajak anak ke toilet saat kita ingin buang air dan menjelaskan kepada anak bahwa kita sedang buang air, atau saat anak mengompol misalnya, di situ kita juga bisa memasukkan informasi kepada anak bahwa apa yang sedang mereka alami itu adalah fenomena buang air kecil atau besar, jadi anak tahu bahwa lain kali mereka mengompol atau BAB itu tandanya mereka sedang buang air.

2. Membatasi pemakaian diapers

Ini juga salah satu hal yang krusial saat kita hendak melatih anak toilet training, yakni membatasi pemakaian diapers dalam sehari. Mengapa? karena saat anak memakai diapers mereka tidak akan merasakan sensasi mengompol atau basah  karena buang air dikarenakan pipis nya akan langsung terserap diapers dan mereka tetap merasa kering sepanjang waktu, tentu hal ini akan menyulitkan anak untuk peka tentang buang air. Maka dari itu kita bisa mulai melepas diapers secara bertahap, misalnya tidak memakai diapers dari pagi sampai siang, dilanjutkan bertahap sampai sore dan sampai dengan hanya memakai diapers hanya saat tidur di malam hari saja. Resikonya memang anak akan mengompol Mom, tapi justru itu yang kita inginkan di awal – awal latihan, supaya anak mendapatkan pengalaman buang air secara sadar meskipun harus dimulai dari mengompol dulu ya.

3. Mengamati jam – jam anak buang air 

Nah untuk yang ini memang harus extra sabar dan telaten ya, karena kita dituntut untuk menjadi pengamat perilaku buang air anak. Pada jam – jam berapa mereka biasanya buang air, dalam kondisi yang bagaimana, sehingga bila kita sudah paham betul, maka sebelum anak mengompol kita sudah mengajak anak ke toilet terlebih dahulu untuk buang air. Perhatikan kapan terakhir mereka minum dalam jumlah banyak, biasanya tidak lama setelah itu mereka akan buang air,atau saat anak jeda dari bermain yang menguras tenaga atau bila dalam keadaan normal, kita bisa menemani dan mengkondisikan anak untuk buang air di jam – jam tertentu seperti misalnya pagi hari saat mandi, siang hari, sore dan terakhir malam hari sebelum tidur. Dengan membiasakan mereka disiplin di jam – jam buang air tersebut maka seiring waktu mereka akan menjadi terbiasa.

4. Menemani anak saat buang air ke toilet

Masih bersambung dengan poin di atas, tentu kita tidak bisa langsung melepaskan anak untuk buang air sendiri di toilet, karena selain bahaya membiarkan balita sendirian di toilet, bagaimanapn juga mereka masih butuh untuk ditemani, diarahkan dan dibimbing karena balita terutama di bawah usia 3 tahun tentu juga masih belum bisa mandiri membersihkan dirinya sendiri setelah buang air bukan? Maka dari itu pendampingan harus dilakukan sampai mereka menginjak usia mandiri dan sudah bisa melakuakn semuanya sendiri.

5. Waspada saat musim hujan atau cuaca dingin

Kalau ini mungkin kasus exceptional ya, saat cuaca atau musim sedang hujan dan dingin anak akan cenderung baung air sangat sering sehingga kita juga harus waspada dan lebih sering mengajak anak untuk buang air ke toilet. Mungkin sesekali kita akan terlewat dan si anak terlanjur mengompol, jadi, jangan langsung panik dan merasa gagal ya Mom, itu semua hal yang wajar kok.

Jadi bagaimana Mom? apakah si kecil sudah siap diajarkan toilet training? atau kira – kira di usia berapa nih kita akan mulai melatih mereka? dan bagaimana pengalaman selama menjalani toilet training ini? yuk share di kolom komentar.

Terima kasih sudah berkunjung J

 

Related Posts
Ashana Umi Fitria
Seorang Ibu, wanita, teman dan partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. Email : umifitria88@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular