Halo, tulisan kali ini akan
bersifat lebih personal, saya ingin berbagi cerita bagaimana cara saya
mengatur pekerjaan rumah tangga sendirian karena kebetulan juga kami
tinggal sendiri di kota perantauan, hanya saya, suami dan satu anak kami, jadi
kami bertiga benar – benar melakukan semuanya sendiri.
Pekerjaan rumah yang dilakukan
ibu rumah tangga ternyata banyak ya, itu yang pertama kali saya rasakan saat
benar – benar terjun langsung di dalam nya, maklum saja dengan background atau
latar belakang wanita kantoran lalu harus banting setir menjadi ibu rumah
tangga tentu akan banyak syok terapi yang dialami, salah satunya ya ini,
berhadapan dengan daftar panjang pekerjaan rumah tangga.
Setiap orang berbeda – beda dan
saya menyadari betul, saya tipikal ibu rumah tangga yang tidak bisa bila rumah
tidak rapi atau berantakan, bahkan saat punya anak pun, di mana banyak orang
bilang bahwa rumah kalau ada anak kecil itu pasti berantakan dan mereka yang
mengatakan itu juga memakluminya, namun entah mengapa excuse itu tidak berlaku
bagi saya, saya tetap pada prinsip saya bahwa meskipun ada anak kecil rumah
harus tetap rapivdan nyaman, anak bukan alasan saya untuk membiarkan rumah
berantakan, hehe. Meskipun terkadang saya harus merelakannya saat si kecil
tidak memperbolehkan saya untuk membereskan mainan nya, alhasil saya harus
menunggunya tidur dulu untuk bisa beberes.
Untuk pembaca yang sudah familiar
dengan pekerjaan rumah tangga atau yang akan menjajaki kehidupan berumah
tangga, ini kira – kira pekerjaan utama di dalam rumah :
Memasak
Untuk memasak memang saya yang
menjadi pemeran utamanya, saya yang mengambil keputusan untuk berbelanja sampai
dengan memasak sendiri masakan rumahan sehari – hari. Saya memasak tiga kali
sehari mulai dari sarapan, makan siang dan makan malam. Karena kami keluarga
kecil, jadi pilihan menu masakan nya saya pilih yang simple namun tetap sehat.
Saya jarang masak dalam jumlah besar karena memang jarang sekali mengadakan
acara jamuan makan kecuali di momen – momen seperti hari raya. Kalau dulu saya
pikir memasak itu gampang dan menyenangkan, ternyata tidak juga ya, memasak itu
juga menyita tenaga, apalagi kalau kita memasak makanan yang prosesnya
panjang,jadi memang harus dipilah-pilah ide menu masakan yang tidak membuat
kita kelelahan.
Mencuci baju
Mencuci dan menyetrika juga dua
kegiatan yang berhasil menguras tenga dan waktu, apalagi bila kita mencuci
manual dengan tangan, terbayang berapa lama dan tenaga yang harus dikeluarkan
sehingga untuk urusan cuci mencuci saya memilih menggunakan jasa laundry. Waktu
itu sempat terpikir untuk membeli mesin cuci, namun karena faktor kualitas air dan
lain-lainnya, apalagi anak saya masih kecil, maka saya meminimalisir untuk
tidak terlalu kelelahan dengan menggunakan jasa laundry. Saya menggunakan jasa
laundry koin yang per 7kg nya hanya dibanderol
12rb saja, lumayan lah sedangkan untuk setrika saya lakukan sendiri karena terkadang pakaian ang di press dari laundry juga membuatnya kusut tidak seperti saat selesai di setrika langsung disimpan di lemari pakaian.
Bersih – bersih rumah
Selesai dengan urusan memasak dan
mencuci, lanjut dengan acara bersih – bersih rumah. Saya membersihkan rumah
setiap hari, mulai dari menyapu dan mengepel. Untuk membersihkan perabot dan
alat – alat rumah tangga saya lakukan berkala saat sudah mulai kotor seperti
membersihkan kipas angin dan barang elektronik lain. Untuk kamar mandi juga
sama, saya bersihkan saat lantai sudah mulai terasa licin, yah minimal dua kali
seminggu terkadang bisa lebih tergantung seberapa sering kotornya.
Membersihkan dapur
Setiap selesai memasak saya
selalu membersihkan dapur, membersihkan dapur di sini maksudnya bersih-bersih
detail dan finishing, ini biasanya saya lakukan setiap selesai makan malam,
mulai dari membersihkan dan mengelap meja dapur, kompor dan menata barang –
barang pada tempatnya.
Mencuci piring
Saya tipikal yang risih bila cucian
piring mengendap lama di dalam bak cuci piring (sink), selain menimbulkan bau juga tidak enak
dipandang mata melihat piring kotor menumpuk sehingga saya mencuci piring dan
alat – alat makan segera setelah digunakan karena selain memang daya tampung
sink yang kecil sehingga tidak mungkin menumpuk banyak cucian, juga supaya area
sink tetap rapi dan bersih. Oh iya jangan lupa langsung membuang sisa – sisa
makanan yang menyangkut di filter sink bak cuci piring ya supaya tidak menimbulkan
bau.
Mengganti sprei, selimut dan
handuk
Untuk bahan linen non pakaian seperti sprei, selimut dan handuk, saya ganti secara berkala seminggu sekali karena
bila terlalu lama tentu selain menimbulkan bau tidak sedap juga tidak nyaman
digunakan, terlebih handuk adalah media yang kita pakai sehari dua kali untuk mengelap
tubuh, maka perlu dipastikan untuk menggantinya secara teratur supaya tidak
menimbulkan jamur karena handuk yang lembab dan jarang dicuci akan mudah
berjamur.
Belanja kebutuhan rumah
Saya berbelanja kebutuhan rumah
tangga seperti membeli bahan makanan di pasar maupun belanja grocery ke
minimarket setiap weekend dan dilakukan seminggu sekali. Jadi, saya membatasi
diri untuk melakukan spending sekali dalam seminggu untuk menjaga perputaran
kas rumah tangga tetap terkontrol. Bagaimana dengan jajan anak atau kalau kita
ingin jajan? jajan anak juga sudah masuk list belanja mingguan dan kami juga tidak selalu
jajan setiap hari, kalau ingin jajan biasanya kami lakukan bersamaan dengan
spending mingguan di waktu weekend.
Jalan – jalan dan hiburan
Jalan – jalan dan hiburan bukan
suatu kewajiban bagi kami, bila memang ingin jalan – jalan dan waktu serta
budget mendukung ya kami jalan – jalan namun hanya sebatas di dalam kota saja
karena jarak antar kota di tempat saya tinggal sangat jauh dan tidak ada tempat
wisata juga di kota tetangga, sehingga kita hanya memanfaatkan apa yang ada di
sini dan tidak membuat itu menjadi sumber stress. Hidup bisa dinikmati dengan
berbagai cara bukan? hehe.
Itulah sekelumit dinamika rumah
tangga yang mungkin bisa sama bisa juga berbeda antara satu keluarga dengan
keluarga yang lain dan itu sama sekali tidak apa – apa. Kita hidup dengan jalan
ceritanya sendiri, perbedaan yang ada di luaran sana sebenarnya
hanya untuk menambah referensi pengetahuan kita saja, bukan untuk ditiru sama
persis atau dijadikan standar nasional dan berkompetisi untuk meraihnya.
Jangan lupa bahagia !