Buah dan sayur, dua hal yang bisa dibilang tidak disukai anak-anak kalau tidak dari kecil diperkenalkan kepada mereka karena siapa yang lebih memilih sayur atau buah kalau ada es krim atau jajanan manis yang menggoda?. Anak cenderung memilih makanan yang comfort di mulut mereka, maka tidak heran bila anak-anak lebih suka makan makanan kemasan karena dari segi tampilan dan rasa lebih menark dan enak dibanding bila harus makan buah atau sayur.
Pengenalan buah dan sayur pertama
kali
Oke, kali ini saya ingin menggarisbawahi tentang makan buah seperti judul di atas. Sejak anak saya MPASI, sebagai orang tua saya sudah mengkondisikan sejak dini untuk memberi asupan buah dan sayur, bahkan makanan pertama yang saya beri adalah pure buah, nah kurang niat bagaimana coba ? saat mulai naik tekstur saya memerikan asupan sayur, selalu harus ada sayur dalam makanan nya. Singkat cerita sampai anak saya menginjak usia balita dan sudah selesai di sapih, pola makan anak saya berubah total, yang sedari kecil tidak ada problem makan, baik itu buah, sayur maupun ragam lauk pauk, sekarang menjadi lebih pemilih, bahkan untuk sayur pun dia hanya mau makan brokoli saja (lumayan lah ya masih mau makan sayur), pun demikian untuk sumber protein favoritnya adalah telur (ini juga masih okelah karena kita semua tahu telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dan lengkap). Namun, yang membuat saya syok adalah anak saya tidak mau makan buah sama sekali,padahal dulu suka sekali buah mulai dari yang manis, agak tawar, bahkan yang sedikit asam pun dia lahap, namun sekarang tidak mau buah sama sekali.
Hal ini tentu membuat saya
bertanya – tanya, kenapa? saya mencoba flasback apakah mungkin dia trauma
atau pernah punya pengalaman makan buah yang tidak berkenan? saya tidak
menemukan, bahkan saat saya konfirmasi dengan orang tua dan anggota keluarga
lain yang dulu pernah bersinggungan dengan anak saya saat masih kecil juga
tidak memberikan informasi ada kejadian atau pemicu yang membuat dia kapok
makan buah, jadi saya masih menyimpulkan mungkin anak saya sedang mengalami
perubahan pola makan saja seiring dia tumbuh besar karena hal – hal seperti ini
memang wajar terjadi pada anak – anak, perubahan dramatis yang tadinya suka
menjadi tidak suka, yang tadinya tidak suka menjadi suka.
Namun, saya masih tetap penasaran
mengapa tidak mau makan buah sehingga saya mulai bereksperimen dengan mencoba bermacam
cara, mulai dari makan buah di depan nya dengan harapan dia tertarik dan mau
mencoba, ternyata gagal. Anak saya suka nonton kartun, akirnya saya putarkan
kartun yang berhubungan dengan makan buah supaya ada pesan bawah sadar dari
tontonan favoritnya sehingga medorong dia mau mencoba makan buah, ternyata
tidak berhasil juga. Mencoba negosiasi dengan mengajaknya ngobrol tentang
manfaat makan buah,ternyata tetap tidak mau juga makan buah.
Awal mula anak mau makan buah
Sebenarnya proses ini terjadi
secara tidak sengaja pada awalnya, saya tidak merencanakan jauh-jauh
hari atau menulis skenario supaya bisa dieksekusi dengan mulus, tidak sama
sekali. Jadi ceritanya sudah semingguan anak saya batuk-batuk, saya sudah
memberinya obat batuk namun tak kunjung sembuh, dia sendiri juga menyadari
bahwa batuknya belum reda meskipun sudah minum obat tiga kali sehari. Oh iya,
anak saya sudah berusia 4,5 tahun sehingga sudah bisa diajak
komunikasi dua arah. Entah apa yang ada di pikiran saya, pada suatu malam
sebelum tidur kami mengobrol. Malam itu saya berkata pada anak saya kenapa ya kok batuknya
tidak sembuh-sembuh? padahal sudah minum obat ? lantas saya bilang ke anak saya
bagaimana kalau kita cari cara lain untuk meredakan batuknya ? dari situ saya
kepikiran untuk menawarkan solusi makan buah untuk meredakan batuknya, tentu
saya mancari tahu dulu buah yang aman dikonsumsi saat anak batuk dari sumber
yang kredibel.
Tips membujuk anak mau makan buah
Singkat cerita, dari percakapan di malam hari sebelum tidur itu, keesokan harinya anak saya mau mencoba makan buah, wah plong sekali rasanya, seperti pecah telur akhirnya anak saya mau juga makan buah. Nah, poin yang ingin saya sampaikan berkaitan dengan pengalaman saya ini adalah terkait bagaimana tips untuk mempersuasif anak supaya mau makan buah, saya tidak menjamin akan berhasil dan pasti berhasil bila diterapkan, tapi paling tidak ada insight yang mungkin berguna untuk para pembaca khususnya para ibu yang mempunyai problem yang sama :
1. Momentum is the key
Berhadapan dengan anak kecil memang sedikit tricky, mereka cerdas, jadi saat saya merayu untuk makan buah, memperlihatkan saya makan buah atau apapun itu yang berakir gagal ternyata setelah saya kilas balik adalah momentum yang kurang tepat. Anak tidak merasakan urgensi kenapa harus makan buah, hanya dengan memberi informasi bahwa buah adalah makanan yang enak dan sehat tidak akan membuat anak mau mencoba, apalagi bila mereka tipe picky eater, memang harus ada kondisi pemicu atau situasi yang memungkinkan kita untuk menawarkan buah sebagai solusi, jadi di sini ada problem ada solusi, ya kita menawarkan buah sebagai solusi. Contohnya saat momen anak saya batuk dan tidak kunjung sembuh setelah minum obat, saya menawarkan buah sebagai solusi sehingga dia mau mencoba dengan harapan batuknya bisa sembuh. Untuk melihat momentum kita harus peka ya, tidak selalu menunggu anak sakit atau batuk dulu, mungkin momentum untuk anak saya saat dia batuk, bisa jadi berbeda untuk anak yang lain.
2. Komunikasikan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak
Salah satu kesalahan saya mungkin pada awalnya saya terlalu kaku menjelaskan manfaat buah kepada anak balita sehingga mereka sulit menangkapnya. Akhirnya saya mengubah pola dan cara komunikasi saya mengikuti bagaimana cara anak saya memahami masalah atau sesuatu, jadi kita lah orang tua yang harus masuk ke dunia dan bahasa anak-anak. Saya mulai menceritakan bagaimana buah bisa membantu meredakan batuk dengan analogi dan cerita atau dongeng dan juga menyisipkan karakter-karakter seperti yang biasa dia tonton di film kartun, cara ini ternyata lebih mudah dipahami logika anak-anak sehingga meningkatkan kemungkinan negosiasi kita berhasil (membujuk mereka makan buah).
3. Mulailah dengan buah yang “aman”
Kita tahu banyak ragam dan jenis buah mulai dari bentuk, tekstur dan rasa. Untuk awal, perkenalkan anak pada buah yang “aman”, dalam artian untuk rasa bisa dipilih yang cenderung manis karena anak-anak suka rasa manis, jangan langsung memberi buah yang asam karena bsia membuat mereka kapok dan tidak mau lagi mencoba buah lain karena pengalaman pertama nya tidak memberi kesan yang baik. Dari segi tekstur juga pilihlah yang sekiranya mudah digigit, dikunyah dan ditelan sehingga pengalaman makan buah nya berjalan lancar dan mulus. Intinya adalah timbulkan kesan pertama yang baik dengan memilih buah yang tepat.
4. Mulai dibiasakan
Setelah mau
mencoba makan buah sekali dua kali, jangan lanats berhenti dan menganggap
maslaah sudah teratasi, tetap berikan anak asupan buah secara rutin dan menjadikan nya
bagian dari pola makan sehari – hari. Tetaplah memberi buah meskipun dalam
kasus anak saya, batuknya sudah sembuh, tidak apa-apa jika anak hanya mau makan
buah yang sama, paling tidak anak kita sudah mau makan buah kan daripada tidak sama
sekali ? pelan – pelan barulah kita mulai mengenalkan untuk mencoba jenis buah yang lain.
Disclaimer : saya bukan ahli parenting, saya hanya seorang ibu yang ingin membagikan cerita pengalaman pribadi yang mungkin bisa memberikan sedikit insight untuk para pembaca yang mempunyai masalah yang sama. Tidak ada jaminan dalam tulisan ini cara yang saya lakukan juga berhasil untuk semua orang.