Dalam kehidupan percintaan baik yang masih pacaran maupun yang sudah berumah tangga, tentu banyak suka duka yang di alami,tidak hanya momen atau kejadian yang menyangkut kedua belah pihak, namun juga masa – masa di mana salah satu dari pasangan merasakan kegalauan atau ketidanyamanan saat kebutuhan nya tidak terakomodir dengan baik oleh yang lainnya.
Tantangan akan jauh lebih sulit dan rumit saat sudah
memasuki dunia pernikahan. Seperti yang kita ketahui bersama, awal – awal pernikahan
adalah masa – masa yang penuh dengan romansa dan sukcita, namun seiring berjalan
nya waktu, kita diserang oleh rasa bosan dan monoton, hal ini sangat berbahaya
bila dibiarkan berlarut – larut karena secara tidak langsung akan mengikis kualitas
relationship kita dengan pasangan secara perlahan – lahan.
Sifat asli baru terlihat setela menikah
Mungkin idiom di atas sangat lah relate dengan yang dialami
oleh banyak orang. Tidak jarang banyak yang mengeluh kan bahwa setelah sekian
waktu menikah mereka merasa bahwa pasangan nya berubah, sudah tidak seperti dulu
saat masih pacaran. Well, bukan pasangan nya yang berubah, namun memang demikian
sifat aslinya. Bias nya adalah, saat pendekatan dan pacaran kita cenderung
berada di level bucin yang tinggi, semua yang kita pikir dan khayalkan tenang
pasangan adalah yang baik – baik dan nyaris sempurna tak ada celah, pun
demikian sebaliknya, setiap orang yang menjalani fase berpacaran akan cenderung
menunjukkan versi dirnya yang terbaik, mereka akan berusaha tampil dengan
penampilan yang terbaik, berkata – kata yang paling baik dan sebagainya dengan
harapan untuk memberikan rasa nyaman pada pasangan nya sehingga tentu
akan lebih mudah diterima untuk terus berada dalam suatu hubungan, karena saat
masa pacaran, kita masih belum sepenuhnya memiliki dan peluang untuk bubar akan selalu ada, itulah mengapa setiap pasangan akan berusaha untuk bisa diterima.
Berbeda cerita setelah menikah, menikah berarti suatu
hubungan sudah diresmikan dan masing – masing pasangan mempunyai hak memiliki
satu sama lain. Sudah ada hukum atau aturan yang mengatur hubungan pernikahan baik yang diakui secara agama maupun undang – undang negara, sehingga secara psikologi hal ini
tentu membuat sebagian besar orang merasa aman dan tidak perlu lagi bersusah
payah sedemikian rupa seperti halnya saat masih berpacaran.
Menjaga kualitasrelationship setelah menikah
Setelah menikah, kualitas hubungan tetap harus dijaga, karena
dalam pernikahan, masing - masing
pasnagan terikat satu sama lain oleh norma – norma yang diatur baik tertulis
maupun tidak tertulis di dalam nya. Bila kita amati, banyak pasangan yang sudah
menikah justru merasa seakan – akan sudah terbebas dari pencitraan atau upaya –
upaya yang biasa dilakukan saat masih berpacaran dalam rangka mempertahankan
hubungan dan selalu menyenangkan pasangan. Saat sudah menikah kita lupa bahwa
justru mempertahan kan untuk bisa selalu berada di level kualitas hubungan yang
baik dan tetap berusaha menyenangkan pasangan adalah tugas besar yang harus kita perjuangkan terus menerus. Menikah bukan berarti kita menjalankan suatu hubungan
mengalir seperti air, autopilot, namun di dalam nya ada tanggung jawab kedua
belah pihak untuk sama – sama menjaga perasaan satu sama lain. Bagaimana agar
pasangan selalu merasa aman dan nyaman dengan kita, bagaiman pasangan kita
merasa bahwa mereka dihargai dan didukung , dan yang lebih penting adalah
bagaima pasangan kita merasa bahwa mereka didengar keluh kesah nya dan dianggap
keberadaan nya di sisi kita.
Banyak pasangan yang terkdanag abai, di zaman gadget seperti
ini kita lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan gadget, bukan nya dengan
pasangan. Tentu pasangan kita akan merasa sangat bahagia walau hanya sekedar ngobrol santai, sekedar ditanya kabar hari ini dan
didengar apa saja yang mereka lakukan hari ini, contoh yang mungkin sepele tapi
banyak orang yang justru melewatkan momen – momen seperti ini.
Justru kesedehanaan dan apa danya dalam suatu hubungan, hal –
hal kecil yang biasa – biasa saja, itu lah yang bisa memupuk pondasi hubungan
agars selalu bisa lebih kuat, lebih baik dan berada pada level yang sama, kita
tentunya tidak ingin pernikahan kita semakin lama semakin hambar dan menurun kualitas nya, kita semua pasti ingin semakin lama semakin meningkat kualitas kita dengan
pasangan dalam mengarungi lautan pernikahan.