Siapa yang membaca artikel ini karena memiliki kesamaan atau setidaknya sedang mengalami yang namanya overdosis dalam mengikuti atau melihat tayangan konten – konten tertentu di media sosial ? well, kita tidak sendiri karena sebagian besar orang sepertinya juga merasakan hal yang sama.
Media sosial sepertinya sudah
menjadi bagian dalam kehidupan kita, banyak survei yang mengkaji tentang
penggunaan media sosial dan mayoritas memang menunjukkan bahwa frekuensi kita
dalam berinteraksi dengan media sosial terbilang cukup tinggi yang berarti
hampir setiap hari bahkan setiap beberapa jam kita pasti meraih ponsel kita
untuk sekedar mengecek notifikasi maupun update berita dan informasi terbaru
dari media sosial.
Dari media sosial pun kita tahu
tentang apa yang sedang terjadi , berita apa saja yang sedang hits dan konten –
konten apa saja yang sedang banyak diminati atau sekedar sering muncul
di beranda kita. Setiap orang tentu punya ketertarikan tersendiri pada suatu
bidang atau hal, baik itu hobi, gaya hidup ataupun sudut pandang terhadap suatu
masalah. Untuk menampung minat dan ketertarikan ini maka bermunculah banyak
content creator yang mengusung tema di bidang nya masing – masing, mulai dari
konten seputar kecantikan, olahraga, gaya hidup, finansial, fashion, parenting
dan masih banyak lagi. Mulai dibawakan oleh seseorang yang memang ahli di bidang nya atau hanya sekedar suka
dengan bidang tersebut, semua orang bisa menjadi content creator dan memuat
konten sesuai dengan passion nya masing – masing.
Namun, tidak semua orang juga
bisa dan mau menajdi content creator, kebanyakan seperti kita justru menjadi
penikmat saja sembari menggali informasi dan belajar dari konten yang kita
lihat. Terlepas dari jenis konten nya, apakah kita menyadari bahwa saat kita
sedang “lapar” dengan tema konten tertentu,kita akan mulai mencari dan menyerap
informasi sebanyak – banyaknya dari berbagai sumber dan berbagai content
creator, kita akan melakukan perbandingan antara satu konten dengan konten yang
lain bahkan tidak jarang saat kita sudah menemukan akun dengan konten yang
sekiranya “klik” dengan kita, kita akan mulai membaca atau menonton semua
konten nya satu per satu, ada yang pernah mengalami juga ?
Jangan berlebihan dalam konsumsi
konten media sosial
Jadi, permasalahan nya di mana ?
sebenarnya tidak salah kita menyukai konten tertentu dan menggali lebih banyak
ilmu dan informasi dari nya, namun yang perlu digaris bawahi
adalah bagaimana cara kita konsumsi konten tersebut supaya tidak berlebihan
dan menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. Seperti yang kita ketahui,
kebanyakan konten di media sosial bersifat sharing knowledge yang berarti ada
informasi yang diberikan oleh content creator kepada kita sebagai audience nya. Namanya audience, kita juga pasti akan banyak djejali dnegan informasi –
informasi dari konten tersebut, saat terlalu banyak informasi yang kita terima
dan konsumsi, maka akan ada titik dimana kita merasa burnout karena di bombardir
dengan informasi atau topik yang sama berulang – ulang, secara tidak langsung
hal ini akan membuat kita menjadi overthinking bahkan depresi, kita akan
menjadi “kepikiran” setiap saat hingag menjadi obsess , puncaknya kita hanya
akan menghabiskan tenaga dan pikiran hidup dalam kerangka pikrian kita sendiri
dan lupa bahwa banyak hal lain dalam hidup ini yang harus dilakukan dan
membutuhkan tindakan nyata.
Alih – alih hidup dalam pikiran –
pikiran kita sendiri akibat obsess dengan konten media sosial, kita perlu
menerapkan cara – cara yang membuat kita tetap seimbang dan tidak berlebihan sehingga
kita tetap bisa memperoleh knowledge dan juga menjaga mental kita tetap waras.
Batasi frekunesi. Membatasi
frekuensi ber media sosial sangatlah penting, saat kita merasa bahwa kita mulai
terobsesi dengan konten tertentu, mulailah untk mengatur ritme dnegan membatasi atau membuat
scheduling dalam konsumsi konten .
Menahan diri. Saat kita suka
dengan suatu konten , tidak terasa kita akan menghabiskan banyak waktu untuk
meng explore nya, menahan diri adalah upaya internal dari diri kita sendiri
secara sadar, dengan belajar menahan diri kita akan menjadi mudah mengendalikan
perilaku kita dan juga menjaga balance dalam kehidupan kita, kita tidak ingin
kan banyak hal penting lain nya yang terabaikan karena kita terlalu asyik menonton
atau membaca konten di media sosial ?
Disiplin. Diperlukan disiplin
yang tinggi dalam melakukan suatu perubahan
apapun itu dalam hidup kita. dengan meneraplan disiplin diri, maka kita
akan menjaga secara konsisten untuk tetap patuh pada langkah – langkah yang
kita ambil di atas.
Mengatasi addiction terutama pada
media sosial memang tidaklah mudah karena begitu massive nya pengaruh media
sosial dalam hidup kita, di sisi lain agak susah bila harus tidak ber media
sosial sama sekali karena dari sekian banyak sisi negatif dan gelap dari media
sosial, tidak bisa dipungkiri dari media sosial lah kita juga banyak belajar hal
baru yang menambah wawasan bahkan skill kita. Jalan tengah yang bisa kita ambil
adalah selalu bijak dan seimbang dalam menggunakan media sosial, terlepas dari
segala kontroversinya.