Tidak perlu di perdebatkan lagi bahwa menabung memang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan finansial kita, dari kecil pun kita selalu di didik baik di lingkup pendidikan formal maupun informal untuk selalu menerapkan perilaku menabung ini, bahkan di sekolah – sekolah pun sampai dibuatkan slogan Hemat Pangkal Kaya, mungkin sudah tidak terhitung lagi ya seberapa sering kita mendengar atau melihat slogan ini di buku – buku pelajaran waktu zaman sekolah dulu.
Menabung memang sangat penting
karena menabung adalah awal kita membangun mindset dan membiasakan diri
membentuk habit atau kebiasaan terhadap perilaku kita dalam hal mengelola
finansial, yang mana mungkin sudah tidak asing lagi ya kalau kebanyakan
masyarakat kita masih banyak yang kurang melek atau minim literasi tentang
keuangan sehingga dimulai dengan membiasakan diri menyisihkan sebagian
pendapatn kita setiap bulan adalah langkah yang sangat bagus dan patut di
apresiasi.
Menabung saja ternyata tidak
cukup
Meskipun gaung untuk menabung ini
sangat gencar didengungkan di mana – mana, namun tahukah kita bahwa ternyata
menabung saja ternyata tidak cukup loh ? kok bisa ? ya, karena menabung berarti
kita hanya menyimpan uang saja dan membiarkan nya mengendap di rekening kita
atau mungkin membiarkan nya tergeletak di dalanm brankas atau tempat
penyimpanan kita, sedangkan bila kita amati setiap tahun kita dihdapkan dengan
invisible thief atau pencuri tak kasat mata yang namanya inflasi. Inflasi
sendiri mengutip dari laman Bank Indonesia adalah kenaikan harga barang dan
jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Tentu kita sudah bisa
merasakan ya bagaimana harga barang yang sama tentu berbeda bila ditilik beberapa tahun ke belakang, pun demikian beberapa tahun ke depan tidak menutup
kemungkinan juga harga untuk barang yang sama bisa naik beberapa kali lipat.
Contoh sederhananya saja harga – harga kebutuhan pokok di era sekarang tentu
berbeda dengan dua atau tiga tahun lalu bahkan sepuluh tahun lalu, di luar
kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu yang juga menjadi salah satu pemicu,
kenaikan harga – harga tetap tidak bisa dihindari, hal ini terjadi pelan namun
pasti.
Itulah mengapa menabung saja
tidak cukup, karena nilai mata uang kita akan bersaing dengan kenaikan harga
barang dan jasa. Mungkin lima atau sepuluh tahun yang lalu dengan uang seratus
ribu kita bisa membeli dan mendapat banyak barang di minimarket, sekarang
dengan uang yang sama, sama – sama seratus ribu kita mungkin hanya akan
mendapatkan beberapa item barang saja, itu pun terkadang masih dirasa kurang.
Investasi sebagai pelindung nilai
uang kita
Karena itulah dibutuhakn strategi
lain untuk melindungi mata uang kita atau uang hasil tabungan kita agar tidak
kalah dengan inflasi, agar nilai uang kita sekarang mempunyai daya beli yang
sama dengan tingkat kenaikan harga di masa yang akan datang, bagaimana caranya ?
dengan berinvestasi. Investasi sendiri adalah aktifitas mengembangkan atau
menanam modal atau uang dnegan tujuan untuk memproleh keuntungan, nah
keuntungan inilah yang nantinya diharapkan bisa sebagai bamper dalam menangkal
inflasi karena keuntungan yang didapatkan dari investasi akan membuat nilai
uang yang kita simpan bertambah, berbeda dengan menabung biasa yang pertambahan
nilainya akan bertambah hanya bila kita top up tabungan, dengan investasi uang
kita yang akan bekerja sesuai instrument yang kita pilih untuk memaksimalkan
keuntungan yang akan didapat.
Berarti tidak perlu lagi menabung
dong ?
kan lebih menguntungkan investasi ? nah, ini yang mungkin banyak dari
kita yang masih salah kaprah memahami, menabung dan investasi itu dua perilaku
yang berbeda, kita bisa berinvestasi dengan sistem menabung namun kita tidak
bisa menabung saja dan berharap mendapatkan hasil seperti kita berinevstasi.
Menabung tidak mengahsilkan return yang besar sehingga nilai uang yang kita
simpan ya akan segitu –gitu saja, sedangkan bila kita berinvestasi, uang yang kita simpan
akan diputar dan dikembangkan sehingga hasil perputaran nya akan menambah nilai
uang yang kita simpan. Menabung bisa dirasakan manfaatnya kapan saja sedangkan
investasi baru akan terasa manfaatnya setelah sekian lama, karena horizon
menabung dan investasi berbeda, investasi lebih ditujukan untuk memenuhi tujuan
finansial jangka panjang (biasanya di atas lima atau sepuluh tahun) yang memang
mempunyai target jumlah yang sangat besar dan berat bila harus dicapai dengan
sistem menabung biasa karena nominal yang harus ditabung tentu akan jauh lebih
besar, namun bila kita berinvestasi, kita bisa mencicilnya dengan nominal yang
lebih kecil.
Hal yang harus diperhatikan
sebelum memulai investasi
Sekarang kita sudah tahu bahwa investasi ternyata juga penting untuk finansial security kita di masa depan, namun sebelum melangkah ke investasi alangkah baiknya kita sudah memastikan bahwa hal – hal berikut sudah terpenuhi, apa saja itu ? berikut poin nya :\
1. Dana darurat sudah aman
Invetasi memang penting untuk masa depan dan hype atau semangat invetasi sekarang ini sudah bisa kita rasakan dari mulai banyak nya bermunculan aplikasi – aplikasi fintech untuk menjual produk investasi seperti saham, reksadana, P2P lending dll. Namun, sebelum masuk kesana, pastikan dulu kita mempunyai dana darurat yang aman. Dana darurat ini adalah dana yang kita kumpulkan sebesar pengeluaran rutin bulanan kita selama beberapa bulan ke depan dan dana ini kita simpan di instrumen yang mudah diakses dan likuid, jadi sewaktu – waktu kita membutuhkan uang kita bisa menariknya saat itu juga. Kita disarankan untuk mengumpulkan dana darurat minimal sebesar 3 kali pengeluaran rutin bulanan kita bahkan bisa lebih atau sampai 12 kali pengeluaran rutin bila kita sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Tujuan dana darurat ini harus yang paling utama di provide adalah agar saat kita mengalami kondisi darurat, kita mempunyai dana cadangan untuk menutup kebutuhan kita, jadi kita tdiak harus mengutak atik investasi kita yang sudah berjalan.
2. Cashflow positif
Bila kondisi cashflow kita masih berantakan bahkan masih besar pasak daripada tiang, tentu saja jangankan ber investasi, untuk menabung dana darurat saja kita pasti akan kesusahan, maka dari itu, sebelum terlalu jauh membicarakan invetasi atau bahkan untuk menabung, maka kita perlu untuk mengevaluasi dan mengkondisikan cashflow bulanan keuanga kita positif, yakni menjaga pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan sehingga gap yang ada bisa kita manfaatkan untuk meanbung dan ber investasi.
3. Pastikan budget operasional bulanan aman
Ini yang juga
tidak kalah penting, sebelum memulai menabung atau investasi, satu hal yang
paling krusial adalah pastikan terlebih dahulu kebutuhan operasional bulanan
kita aman dan tercukupi, jangan sampai kita mati – matian menabung bahkan ber
investasi namun kebutuhan bulanan kita tersendat – sendat bahkan sampai
berhutang, tentu ini kaidah yang terbalik ya, seharusnya kita tetap bisa
menabung bahkan berinvestasi dengan catatan kita tidak berlebihan melakukan
penghematan sampai – sampai kita sendiri kesusahan dan akhirnya tidak bahagia,
jadi tetap harus seimbang dan pastikan kebutuhan untuk menunjang kita hidup
dengan aman dan cukup sudah terpenuhi dulu. Mengapa standarnya cukup ?
ya karena cukup ini untuk setiap orang pasti berbeda – beda, cukup untuk si A
belum tentu cukup untuk si B dan sebaliknya sehingga silahkan di sesuaikan
dengan standar kecukupan masing – masing.
Itulah tiga hal penting yang
harus kita perhatikan dan penuhi sebelum memulai untuk berinvestasi. Investasi
memang penting dan sangat bagus dilakukan sejak dini, namun jangan sampai kita
juga memaksakan diri dan salah melihat situasi dan kondisi, jangan karena
sednag hype dan fomo, kita jadi lupa mana yang harus di prioritaskan terlebih
dahulu karena tentunya kita semua ingin tabungan dan investasi kita kelak akan
berjalan sesuai track dan tidak diusik dengan alasan untuk menambal kebocoran budget
sana sini.
Nice article kak! Memang seharusnya bisa menyiapkan dana darurat terlebih dahulu, namun bisa saja dilakukan berbarengan dengan investasi apalagi uangnya cukup. Thanks ka sudah sharing
BalasHapusyup betul bisa dilakukan berbarengan supaya tidak kehilangan momentum investasinya ya... thanks sudah membaca :)
BalasHapusbetul banget, 3 hal itu memang perlu diperhatikan sebelum investasi
BalasHapus