Memiliki anak yang sudah beranjak
balita pasti sudah banyak sekali progress tumbuh kembangnya, selain dari sisi motorik
yang semakin terasah, juga pada masa ini anak – anak mulai belajar dan
mengembangkan kemampuan bicaranya. Kemampuan berbicara menjadi
salah satu tolok ukur perkembangan yang sangat penting memasuki usia balita
karena saat anak bisa berkomunikasi dengan baik, maka mereka akan lebih mudah
menyampaikan aspirasi mereka dan mendapatkan umpan balik yang sesuai dari orang
– orang di sekitarnya.
Kemampuan berbicara pada anak
usia balita memang belum seratus persen lancar ya Mom, mungkin mereka baru bisa
mengucapkan satu atau dua kata dan belum sempurna dalam merangkai kalimat,
namun seiring berjalan nya waktu dan konsisten dalam melatihnya, maka kemampuan
berbicara mereka juga akan meningkat sampai goal nya nanti anak kita sudah bisa
lancar berbicara dan berkomunikasi dua arah dengan kita.
Kemampuan bicara anak harus dilatih
Kita semua setuju bahwa setiap
anak memiliki timeline dan tingkat perkembangan yang berbeda – beda, namun
bukan berarti kita sebagai orang tua menjadi pasif dan menyerahkan tumbuh kembang anak
pada alam saja. Memang betul anak – anak akan tumbuh dan berkembang secara alamiah
mengikuti pertambahan usianya, tapi mereka juga perlu mendapatkan rangsangan
dari orang – orang sekitar untuk mempertajam naluri alami perkembangan yang
sudah mereka punya sejak mereka dilahirkan, sama halnya dengan pisau yang bila
sering di asah maka akan semakin tajam, begitu juga dengan ketrampilan anak –
anak kita, semakin sering kita berikan rangsangan maka kemampuan mereka
merespon dan beradaptasi juga semakin cepat dan meningkat.
Pun demikian dengan kemampuan
berbicara anak, bila kita biarkan saja anak berkembang dengan sendirinya tanpa
kita latih dan rangsang, ya hasilnya belum tentu maksimal. Mungkin kita sudah
familiar dengan istilah speech delay pada anak, di mana anak balita yang seharusnya
di usai mereka sudah bisa mengenali dan mengucapkan satu dua patah kata,namun
mereka mengalami kesulitan dalam
melakukan nya, entah karena memang tidak paham atau sebenarnya mereka paham
namun tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan sehingga hal ini juga
tentu mengganggu kemampuan bicara si anak itu sendiri dan tentu saja kita
sebagai orang tua.
Tips dan trik mengasah kemampuan
bicara anak
Salah satu hal yang berperan
besar dalam melatih kecakapan berbicara anak adalah kehadiran support system di
sekelilingnya, semakin banyak anak bergaul dengan teman – teman sebaya atau
orang lain semakin cepat pula kemampuan bicara mereka berkembang karena setiap
hari mereka mendapatakn stimulus. Lantas,
bagaimana dengan anak – anak yang mungkin hanya tinggal berdua saja dengan ibu
atau pengasuhnya? yang setiap hari belum tentu bertemu banyak teman sebaya atau
anggota keluarga lainnya? apakh masih bisa untuk tetap dapat berkembang dengan
baik kemampuan bicaranya? jawabnya tentu saja bisa, meskipun memang harus lebih
ekstra usahanya dan lebih sering dalam memberikan stimulus. Berikut adalah tips
yang bisa Mom lakukan untuk menstimulus kemampuan bicara anak :
1. Sering ajak anak mengobrol
Sering – seringlah mengajak anak
kita mengobrol dan karena yang kita hadapi adalah seorang balita
maka mengobrollah seputar topik yang relate dengan keseharian mereka, tentang
mainan yang mereka suka, kartun apa yang sedang suka mereka tonton dan banyak
hal topic pembicaraan ringan seputar dunia mereka. Gali dan eksplor tentang
dunianya sehingga mereka merasa kita tertarik dengan apa yang mereka lakukan
dan dari situ mereka juga akan lebih antusias untuk menanggapinya. Salah satu
hal yang menyebabkan mengapa anak – anak yang tinggal dengan banyak orang lebih
cepat berkembang dalam hal bicara karena mereka selalu bersentuhan dengan orang
lain, ada saja yang mengajak mereka berinteraksi, sedangkan untuk anak – anak
yang tinggal dengan orang tua nya saja atau dengan pengasuh, tentu sebagian
besar waktu nya dihabiskan bersama orang yang sama dan itu – itu saja sehingga
kitalah yang berperan besar untuk tetap mengajak anak untuk tetap terhubung
dengan sering – sering mengajak mereka ngobrol.
2. Jangan abaikan anak saat mereka
bercerita atau berbicara
Mungkin kita sebagai orang dewasa
terkadang memandang anak kecil yah hanya sebatas anak kecil saja yang omongan
dan ocehan nya cukup didnengarkan saja tanpa perlu diberi umpan balik, padahal
ini salah besar menurut saya karena bisa jadi si anak sudah semangat bercerita
atau mengoceh entah apa yang diocehkan dan saat kita hanya lempeng saja tidak
menanggapi maka akan membuat mereka merasa diabaikan. Meksipun mereka masih
kecil dan belum bisa seratus persen lancar dalam bertutur kata, namun mereka
mempunyai kepekaan emosi dan rasa, mungkin mereka belum paham kalau mereka
diabaikan namun bisa jadi mereka merasakan bagaimana rasanya diabaikan atau
tidak didengar. Jadi,sebisa mungkin tanggapi dan beri attention saat anak –
anak kita bercerita, mengoceh atau berusaha memberi tahu kita meskipun itu hal
sepele karena dari situlah mereka juga sedang belajar untuk mengembangkan
kemampuan berbicaranya.
3. Ajaklah anak untuk bertemu orang
lain selain orang tua
Orang tua memang memegang peranan
penting dalam tumbuh kembang anak, namun anak juga perlu diperkenalkan dengan
lingkungan dan orang lain selain orang tua untuk memperkaya pengalaman
interaksi sosial mereka. Tidak perlu ekstrim bertemu orang asing, mulai saja
dengan berkunjung ke sanak famili terdekat, kakek nenek, dan anggota keluarga
besar lainnya sehingga dengan bertemu banyak orang mereka juga akan mendapatakn
banyak stimulus yang berbeda yang akan menambah pengalaman dan khasanah mereka.
4. Tidak lelah mengajari anak
kosakata baru setiap harinya
Kita bisa mulai mengenalkan anak
denagn kosakata baru setiap harinya dimulai dari yang paling dekat dengan kita,
seperti nama benda – benda di dalam rumah, nama anggota tubuh, nama – nama
warna, dan semua hal yang mereka lihat dan rasakan. Mungkin terkihat sepele ya
saat kita memberi tahu anak bahwa yang yang mereka pakai sehari – hari ini
namanya baju, yang mereka kenakan di kaki namanya sepatu, dan contoh benda –
benda lain di sekitarnya yang membuat mereka juga akan dengan mudah mengingat dan menyebutnya sebagai obyek atau
latihan berbicara.
5. Lakukan eye contact saat mengajak anak berbicara
Tentu akan berbeda secara
psikis saat kita mengobrol tanpa menatap wajah dengan saat kita
bertatapan wajah dan mata. Yang kedua akan membuat lawan bicara kita lebih
mudah memahami maksud dan pesan dari apa yang kita utarakan. Demikian juga saat
mengobrol dengan anak, usahakan saat kita mengajak bicara mereka, pastikan kita
bertatapan muka dan melakukan eye contact sehingga anak akan lebih bisa memahami apa maksud dan isi pembicaraan kita meskipun mungkin di usia balita
mereka kurang bisa duduk lama untuk fokus, namun dengan menerapkan cara ini
kita akan lebih connect dengan anak –anak dari sisi rasa dan emosi.
Kemampuan bicara memang kemampuan
lahiriah yang akan terus berkembang mengikuti perkembangan si anak, namun kalau
tidak sering di stimulus dan dilatih juga bisa mengalami perlambatan progres
sehingga sangat penting bagi kita para orang tua untuk selalu aware dan jangan lupa untuk
berinteraksi dengan anak setiap hari.