Saya menemukan fakta menarik saat sedang berseluncur ria di internet, bahwa ternyata ibu rumah tangga itu juga rentan mengalami depresi. Pernyataan ini membuat saya tertarik karena kok bisa ya ibu rumah tangga depresi? memangnya depresi karena apa ? tidak ada atasan yang suka marah – marah atau menuntut deadline kan ? tidak ada juga customer yang komplain atau hobi merevisi kerjaan kita ? dan ternyata saya baru sadar bahwa depresi pada ibu rumah tangga memang berbeda dengan para pekerja kantoran, bila mereka depresi karena faktor tekanan dari lingkungan di luar dirinya, pada ibu rumah tangga depresi justru dipicu dari dalam diri dan seputar aktifitas yang dilakukan dalam ranah domestik nya sendiri.
Apakah semua ibu rumah tangga
mengalami depresi ? well, mungkin tidak semua, namun tidak menutup kemungkiann depresi ini
juga bisa menyerang kita. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengantisipasi supaya terhindar dari depresi dan bagi yang mengalaminya supaya cepat bisa
keluar dari kondisi tersebut. Bagaimana cara yang bisa kita lakukan untuk bisa
tetap waras dan terhindar dari depresi ini ? beberapa waktu lalu saya
sempat bertanya kepada seorang konselor dan ini yang bisa kita lakukan :
1. Kenali emosi kita
Sepertinya sederhana dan mudah
dilakukan, namun mengenali emosi apa yang sedang kita rasakan secara
sadar ternyata tidaklah mudah karena biasanya kita akan mudah terseret ke
dalamnya dan lupa untuk bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang sedang
saya rasakan sekarang ? mengapa saya merasakan ini ? dengan kita memahami bahwa
kita memang sedang mengalami dan merasakan suatu emosi tertentu akan menuntun
kita untuk tetap berpikir jernih dan bisa mengambil langkah penanganan
selanjutnya. Jadi, sadari dan kenali ya emosi apa yang sedang kita rasakan.
2. Berhenti sejenak dari rutinitas
Sebagai ibu rumah tangga tentu
setiap hari ada saja yang dikerjakan, sama halnya seperti orang yang
bekerja, kita di rumah juga mempunyai ceklist apa saja yang akan dikerjakan
hari ini. Saat di tengah – tengah melakukan aktifitas kita diserang oleh
perasaan yang kalut entah karena maslah yang belum selesai atau karena trigger
tertentu yang membuat kita cemas, marah, sedih, coba berhenti sejenak dari
aktifitas kita dan tarik napas panjang, duduklah dengan santai dan tenangkan
diri, jangan terus melakukan kegiatan saat emosi dan pikiran kita sedang kacau
karena hanya akan membuatnya lebih parah. Dengan berhenti
sejenak dan mengambil jeda serta jarak dari rutinitas harian, maka kita akan lebih
leluasa untuk mengatur emosi kita, kita mempunyai waktu untuk mengenalinya dan
setelah semua lebih terkendali barulah kita bisa melanjutkan apa yang sudah kita mulai.
3. Berikan me time kepada diri
sendiri
Terkadang sumber depresi para ibu
rumah tangga adalah karena kurangnya ruang untuk diri mereka sendiri. Tanggung jawab
yang diemban di ranah domestik dan keluarga terkadang membuat kita lupa bahwa
kita juga butuh ruang untuk sendiri, hanya ada kita dan diri kita sendiri. Me time
sangatlah penting untuk kita bisa menyalurkan kratifitas maupun melakukan hobi atau hal – hal yang ingin kita lakukan
sebagai seorang individu, terlepas dari kewajiban kita sebagai ibu rumah
tangga. Hanya dengan berjalan – jalan atau berbelanja seorang diri saja
terkadang sudah bisa membuat kita senang karena kita bisa merasakan kebebasan seperti halnya dulu sebelum berkeluarga. Mungkin sesekali
boleh juga loh ini dilakukan.
4. Lakukan journaling
Journaling adalah menuangkan
pikiran dan emosi kita ke dalam bentuk tulisan, hal ini bertujuan supaya apa
yang menjadi ganjalan dan unek – unek kita bisa tersampaikan keluar. selain
lewat tulisan, jurnaling juga bisa kita lakukan dengan audio, jadi bila tidak
sempat menulis kita bisa merekam dan becerita tentang apa yang kita alami dan
rasakan atau bisa juga kita bercerita atau curhat langsung dengan teman atau
pasangan. Namun, bila tidak memungkinkan langsung bercerita kepada orang lain, metode
journaling ini bisa kita jadikan pilihan. Intinya jangan terlalu lama menyimpan perasaan atau unek - unek yang mengganjal, segera cari jalan keluar untuk bisa melepaskan nya karena bagaimanapun juga tidak bisa dipungkiri sebagai wanita dan seorang yang memiliki kepekaan emosi, kita pasti sedikit banyak menyimpan emosi - emosi seperti kecewa, ketidak puasan, marah dan lain - lain yang sifatnya negatif, yah namanya juga hidup,wajar saja asal tidak berlarut - larut.
5. Jangan lupa beraktifitas di luar
rumah
Hanya sekedar jalan – jalan ke
taman dekat rumah, bermain dengan anak atau jogging pagi atau belanja ke swalayan baru juga bisa berdampak pada hati
dan pikiran kita. Melakukan kegiatan di luar rumah akan membuat kita fresh
karena tentu hari – har di dalam rumah saja juga bisa membuat jenuh sehingga penting untuk manfaatkan waktu yang ada dengan beraktifitas di luar rumah.
Pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga memang pekerjaan dengan komitmen seumur hidup karena kita running
keluarga bukan hanya untuk satu atau dua tahun saja, tapi sampai tutup usia. Maka
dari itu sebagai seorang ibu rumah tangga kita juga harus menjaga kesehatan
fisik dan mental kita dan yang lebih penting menjaga agar tetap waras dalam
menjalani dinamika hidup.