SeCrP7dtUL2aVHC9BPTmzy7YOro5ys5FuFCiiVVo

Drama Menginjak Usia 3+ Tahun yang Sering Membuat Emosi Kita Naik Turun

Photo by Monstera on Pexels


Dalam ilmu
parenting kita mengenal istilah golden age, yakni usia – usia di mana anak – anak berada dalam fase perkembangan yang luar biasa pesat baik dari sisi fiisk, emosi maupun intelegensi sehingga pada usia – usia krusial tersebut anak – anak membutuhkan arahan dan bimbingan serta pendampingan yang intens dari orang tua maupun pengasuhnya.

Mungkin bagi para ornag tua baru termasuk saya sendiri, saat membaca ilmu parenting dan mendapat berbagai informasi tentang masa – masa golden age ini terbersit dalam hati bahwa oke kita akan siap dengan apa yang akan terjadi di depan mata, kita sebagai orang tua akan terus mengawal setiap tumbuh kembang anak kita yang mana itu tentu sangat bagus dan sudah menjadi nature kita sebagai orang tua.

Namun, satu hal yang mungkin luput dalam concern kita adalah, dari semua pengetahuan yang kita dapatkan mengenai masa golden age anak, kita lupa bahwa dalam menemani masa – masa itu, satu hal yang ternyata jauh lebih penting dan harus benar – benar banyak belajar untuk bisa pro dalam menjalaninya adalah kesabaran. Yap, mengapa kesabaran? karena terus terang saja, anak – anak memang sangalah luar biasa, mereka lucu, energik, imut dan kita seirng dibuat terheran – heran dengan betapa cepatnya mereka tumbuh besar dna mempelajari banyak hal dalam waktu singkat,  namun dibalik semua hal – hal yang menyenangkan itu, anak – anak juga bisa sangat menjengkelkan dan menguras emosi serta menguji kesbaran kita, hehe.

Memasuki fase menjelang usia 3 tahun, banyak para ibu yang mengeluhkan bahwa anaknya sudah tidak semanis dulu, tidak se penurut dulu dan banyak perubahan – perubahan yang terjadi pada diri anak yang membuat para ibu juga menjadi stres. Apa saja sih biasanya drama anak menjelang usia 3 tahun atau bahkan sudah menginjak usia tersebut?

Anak mulai sedikit rebel

Rebel di sini ajngan diartikan yang bagaimana – bagaimana ya, rebel versi anak tiga tahun seperti apa sih? biasanya mereka mulai lebih intens untuk menolak,  intensitas bad mood dan tantrum atau rewel juga meningkat meskipun karena hal yang sepele. Hal ini cukup membuat syok karena yang biasanya manis dan tenang berubah menjadi sedikit lebih agresif dan juga emosional.

Tidak menyukai apa yang dulu menjadi kesukaan

Salah satu hal yang bisa dikatakan cukup menonjol dan saya pribadi mengalaminya pada anak saya adalah mereka mulai beralih tidak menyukai apa – apa yang dulu menjadi favoritnya. Contoh nya saja dalam hal makanan, bila dulu mereka suka sekali dengan jenis makanan tertentu, menginjak usia – usia ini, tidak ada angin tidak ada hujan mereka menjadi tidak mau sama sekali menyentuhnya, bahkan sampai ditawari dan menunjukkan makanan nya di depan mata, mereka benar – benar menolak dan tidak mau. Hmm kalau sudah begini harus cepa – cepat cari alternatif lain ya Mom.

Mereka  juga suka pilih – pilih makanan

Memasuki usia ini juga anak – anak menjadi lebih pemilih untuk urusan makan. Terkadang standar mereka memilih pun bisa meragam dan cenderung aneh, hehe, contohnya mereka tidak mau makan sesuatu karena bentuk atau warna makanan nya tdak sesuai selera mereka atau yang biasa mereka makan, meskipun sebenarnya dari segi rasa mereka pasti suka, namun hanya karena tidak lolos screening bentuk atau tampilan, batal sudah makanan itu dimakan. Paara Mom juga ada yang seperti ini? kalau ada berarti kita tidak sendiri, hehe.

Sudah bisa memilih bajunya sendiri

Bila dulu anak – anak iya – iya saja dan tidak banyak protes saat kita memakaikan baju apa saja,sekarang mereka sudah bisa memilih mau mengenakan baju apa dan apa yang tidak mau dikenakan. Alhasil momen selesai mandi ini terkadang juga jadia drama karena tidak jarang mereka hanya mau pakai baju yang itu – itu saja dan tidak mau dibujuk untuk pakai baju yang lain, kalau sudah begini, kita juga kadang hanya bisa mengelus dada dan bersabar ya Mom, karena kalau kita paksa yang ada malah rewel.

Sudah tidak  mau diatur-atur

Bila sebelumnya anak – anak mudah menurut dnegan apa yang kita instruksikan, mulai dari mandi, gosok gigi, tidur siang dan displin aktifitas keseharian lainnya, sekarang mereka sudah mulai bisa dalam tanda kutip “membangkang” hehe, contohnya saja tidur siang, bila dulu mereka disiplin tidur siang, bisa jaid sekarang malah menolak untuk tidur siang dan mereka benar-benar terjaga tidak tidur siang.

Itulah beberapa contoh perubahan dan drama anak yang memasuki fase usia 3 tahun. Faktanya, memang tidak banyak para orang tua maupun penggiat dunai parenting yang mau dan berani blak – blak an mengatakan bahwa mengasuh anak itu tidak selamanya senang karena ada juga momen – momen kita habis kesabaran atau benar – benar merasa putus asa dan itu sangatlah wajar karena kita semua adalah manusia yang juga bisa merasakan emosi negatif.

Ditambah lagi mengahdapi fase usia 3 tahun ini tentu sebagai orang tua harus benar – benar ekstra sabar. Satu hal yang perlu diingat, “rebel” nya mereka di usia ini bukan berarti anak kita nakal ya Mom, ini hanyalah fase yang harus dilewati anak kita menjelang mereka beranjak besar, bila pada 0-2 tahunan tumbuh kembang mereka berfokus pada pembentukan fisik nya, di usia – usia menjelang 3 tahun ini mereka akan lebih banyak mengeksplor ranah emosional dan intelegensi nya. Jadi, mungkin itulah sebabnya mereka banyak mengalami perubahan emosi yang nampak pada perubahan sikap dan perilaku. Tapi ingat, ini tidak akan berlangsung selamanya kok, karena tumbuh kembang anak adalah journey, pun begitu juga dengan kita sebagai orang tua juga harus mengikuti dan bersabar dalam menemani journey mereka.

Semangat untuk para Mom yang sedang berada di fase ini J

Related Posts
Ashana Umi Fitria
Seorang Ibu, wanita, teman dan partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. Email : umifitria88@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular