Ulang tahun menjadi salah satu
momen yang dianggap penting dalam hidup manusia karena pada momen tersebut kita
akan merefleksikan diri saat pertama lahir ke dunia ini meskipun well, tentulah
kita juga sebenarnya tidak ingat pasti momen kelahiran itu karena terekam di
memori yang mungkin sangat sulit untuk diakses, namun sebagai bentuk rasa
syukur dan kontemplasi diri, maka momen kelahiran atau ulang tahun mempunyai tempat yang spesial dalam diri hampir semua orang.
Tidak ketinggalan juga tentunya
sebagai orang tua, kita akan selalu mengingat dan mengenang masa – masa kelahiran
si kecil, momen yang sangat dinantikan selama sembilan bulan bahkan lebih, momen
di mana kita mendengar tangis pertamanya, menyentuh kulit mulus nya untuk
pertama kali dan juga momen di mana kita ada di sana saat dia membuak mata
untuk pertama kalinya. Wah, sungguh benar – benar momen yang tidak terlupakan ya.
Beranjak si kecil tumbuh besar,
momen ulang tahun sudah berubah menjadi momen perayaan eksistensinya dan juga
perayaan rasa syukur bahwa anak kita sudah diberi karunia kesehatan dan keselamatan
dalam perjalanan tumbuh kembangnya hingga saat ini, terkadnag tidak terasa juga
ya bayi yang dulu masih kita gendong-gendong sekarang sudah besar saja, hehe.
Berbagai alasan orang tua merayakan
ulang tahun anak
Merayakan ulang tahun anak dari
zaman dulu sampai sekarang masih kerap dilakukan oleh para orang tua, terlepas
dari motif pribadi yang mendasarinya, biasanya kita akan banyak melihat para orang
tua yang merayaka ulang tahun anak karena alasan ingin mengenang setiap momen
pertambahan umurnya, sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada Tuham ataupun alasan – alasan klise lainnya seperti supaya sama dengan anak-anak yang lain,
supaya tidak ketinggalan zaman dan up to date, supaya punya kenang-kenangan
foto ulang tahun dan berbagai macam alasan lain yang mana ya sah – sah saja sih,
toh itu semua dilakukan atas dasar kemauan dan kesadaran orang tua, atau bahkan kemauan bersama
dengan si anak.
Namun, apakah harus merayakan
ulang tahun anak? wait, merayakan di sini bisa bermacam – macam ya, merayakan
secara internal keluarga saja ataupun merayakan dengan menyebar banyak undangan
layaknya sedang mengadakan hajatan, you named it.
Merayakan tidak merayakan, semua
ada pro dan cons nya
Terlepas dari kubu yang mana
kita, merayakan atau tidak, dua – duanya sama – sama sah saja, toh juga tidak
ada peratuan ataupun kewajiban mengikat bahwa ulang tahun HARUS dirayakan, dan
tidak ada dosa serta hukuman juga bila tidak merayakan nya, no, semua tergantung
prinsip dan value yang dianut oleh masing – masing keluarga. Ada yang
beranggapan bahwa merayakan ulang tahun itu sangat penting dan krusial karena momen tersebut hanya datang setahun sekali, ada pula yang beranggapan
bahwa ah tidak perlu merayakan, biasa saja takutnya nanti menjadi kebiasaan dan
selalu ditagih oleh anak, hehe. Banyak pertimbangan tentu melahirkan banyak
keputusan ya parents.
Apapun pilihan nya, yang paling utama adalah pastikan kita dan pasangan kompak dan sevisi dalam hal merayakan atau tidak nya momen ulang tahun anak, jangan sampai salah satu tidak setuju dan satunya memaksakan, wah nanti bisa menjadi ajang adu ego, dan yang lebih penting kita juga harus memberi pemahaman kepada si anak, memberi tahu mereka apa itu ulang tahun terlepas akan dirayakan atau tidak nya, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan sampai anak kita gagal paham bahwa ulang tahun sama dengan pesta perayaan dan mendapatkan banyak hadiah gratis sehingga saat di momen yang sama mereka tidak mendapatkan itu semua, yang ada malah rewel dan senewen sehingga pentingnya penanaman pemahaman sejak dini dan antisipasinya tentu jauh lebih penting.
Jadi, parents tim yang mana nih? merayakan, tidak merayakan atau fleksibel? hehe, yuk berbagi perspektif di kolom komentar :)