Menggosok gigi adalah rutinitas harian untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dalam dunia kesehatan, para dokter gigi menyarankan untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari, pagi dan malam hari sebelum tidur. Tidak hanya dokter gigi,di rumah maupun di sekolah anak – anak juga tidak henti – hentinya dianjurkan untuk senantiasa menggosok gigi. Namun, mulai kapan efektifnya mengajarkan anak menggosok gigi? tentunya semakin dini semakin baik, namun sedini apa?
Banyak yang memiliki pendapatya
masing- masing, ada yang mengajarkan anak menggosok gigi tepat setelah gigi
pertamanya tumbuh, ada yang mengajarkan saat memasuki usa – usia tertentu yang
semuanya tentu mempunyai pondasi pemahamannya masing – masing. Dimulai dari
usia berapapun tentu semua memilki tantangan nya masing – masing. Logikanya
memang semakn dini kita mengajarkan anak menggosok gigi, maka semakin kuat pula
kebiasaan ini akan mengakar dalam diri si anak, selain itu mengajarkan anak
menggosok gigi sedini mungkin juga meminimalisir penolakan atau defensif dari
si anak itu sendiri, karena tentu pada awalnya mereka tidak akan langsung mau
karena mereka tidak nyaman ada benda asing yang masuk ke dalam oral mereka.
Saya pribadi mengajarkan anak
gosok gigi saat si kecil mulai tumbuh gigi. Penyesuaian alat yang diguankan
tentu sangat berpengaruh. Saat si kecil masih berusia hitungan bulan dan untuk
mengenalkan kebiasaan menggosok gigi, saya menggunakan sikat gigi silikon yang memang di design khusus untuk menggosok gigi susu pertama bayi. Tekstur sikat nya yang
lembut tentu tidak akan menyakiti gusi si kecil, selain
itu cara penggunaan nya juga gampang, kita cukup memasukkan jari telunjuk ke
selongsong sikat nya dan kita bisa menggosok gigi si kecil dengan gerakan jari
tangan kita.
Berangsur si kecil tumbuh besar
dan susunan giginya sudah mulai lengkap barulah kita bisa mengganti sikat gigi silikon
untuk bayi menjadi skat gigi untuk anak – anak. Pilihlah yang bulu sikatnya
halus dan kepala sikat yang ramping supaya mudah untuk menjangkau gigi terdalam
si kecil. Saat mulai mengunakan sikat gigi standar ini, biasanya anak akan
mulai ada sedikit penolakan karena mereka tentu sudah bisa menolak tidak
seperti saat masih bayi yang cenderung lebih mudah ya Mom untuk diatur ini itu,
hehe. Begitu pula dengan si kecil, awal mulai menggunakan sikat gigi anak dia
pun ragu-ragu dan sangat defensif dengan apa yang akan saya lakukan dengan
giginya, hehe, sempat beberapa masa di mana si kecil tidak rutin menggosok gigi
karena proses pengenalan ini, ditambah lagi harus menggunakan pasta gigi yang
mana bila sampai salah rasa atau tidak cocok untuk seleranya, bisa – bisa dia
akan menolak terus dan tidak mau menggosok gigi, fiuhh benar- benar harus
ekstra effort.
Namun, bagaimanapun juga dan
sekuat apapun si kecil menolak untuk menggosok gigi, tetap rutinitas ini harus
kita kenalkan dan goal nya adalah bagaimana si kecil bisa menerima dan enjoy
dengan kegiatan menggosok gigi ini serta menganggap ini rutinitas harian biasa,
bukan suatu kegiatan yang mengancam atau membuatnya tertekan sehingga harus
selalu menangis setiap kali menggosok gigi (and I was there once, hehe).
Tips mengenalkan kegiatan
menggosok gigi kepada anak sejak dini
Berlandaskan pada pentignya
menjaga kebersihan gigi dan mulut anak, karena salah satu problem yang biasanya
dialami anak – anak menjelang usia balita salah satunya adalah problem
kesehatan gigi seperti misalnya gigi cokelat, karang gigi, gigi keropos dna
banyak lagi problem yang lainnya, maka tentu sebagai orang tua kita ingin anak –
anak kita terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut ini,salah satunya ya
denan cara membiasakan anak menggosok gigi. Lalu, apa saja tips supaya anak mau
dan terbiasa menggosok gigi
Kenalkan sejak gigi pertama
mereka tumbuh
Semakin dini anak mengenal konsep
menggosok gigi, maka semakin kita bisa meminimalisir penolakan saat mereka
besar nanti. Seperti yang sudah saya notice sebelumnya, Moms bisa menggunakan
sikat gigi silikon untuk membersihkan gigi anak setelah makan atau sebelum
tidur untuk mengenalkan dan mengajarinya menggosok gigi. Bila ada penolakan
dari si kecil its oke dan itu wajar – wajar saja, namun jangan putus asa dan
menyerah ya, karena kunci si kecil bisa menerima adalah dengan pembiasaan.
Jangan berhenti di tengah jalan
Saat kita sudah bisa memulai dan
membiasakan si kecil dengan aktifitas menggosok gigi, kunci selanjutnya adalah
konsisten dan jangan sekali – kali kita berhenti atau vakum di tengah jalan
dari aktifitas ini karena untuk memulai membiasakan nya lagi akan butuh waktu
yang lumayan lama seperti halnya kita memulai dari awal. Sedikit pengalama
pribadi, saya pernah berada di fase ini di mana ada masa si kecil tidak rutin
menggosok gigi sehingga saat saya hendak memulai membiasakan lagi, tebak apa
yang terjadi? yap, drama dan drama, apalagi bila kita memulainya saat mereka sudah berusia di
atas satu atau dua tahunan,intensitas penolakannya sangat gencar, namun yah
meksipun harus drama dan menangis setiap menggosok gigi, fase ini tetap harus
dilewati ya.
Beri mereka contoh
Anak kecil adalah peniru yang
ulung. Untuk menarik minat dan merangsang mereka mau menggosok gigi, tidak ada
salahnya kita memberikan contoh nyata dengan mengajak seta mereka saat kita
menggosok gigi. Perlihatkan kepada anak bahwa kita juga melakukan apa yang kita
anjurkan dan ajarkan kepada mereka sehingga hal ini akan semakin membuat mereka
percaya dan yakin bahawa kita tidak hanya menyuruh tanpa bukti dan bahwa
menggosok gigi juga rutinitas yang kita sebagai orang tua juga lakukan dalam
sehari – hari. Selain itu kita juga bisa mengkampanyekan menggosok gigi ini lewat tayangan film ataupun kartun favorit mereka dengan tema yang sama
untuk semakin meyakinkan si kecil bahwa menggosok gigi itu penting dan tentunya
fun.
Buat acara mengosok gigi
menyenangkan
Cara nya bisa beraneka ragam,
mulai dari membeli sikat gigi dengan bentuk yang lucu dan unik, pasta gigi
dengan rasa buah-buahan yang disukai anak dan tentunya aman saat tertelan serta
membersamai mereka menggosok gigi dengan riang gembira. Jangan ada suara –
suara bernada memerintah atau bernada tinggi yang membuat anak semakin merasa
mencekam saat menggosok gigi. Tentu perlunya kesabaran sangat berperan penting
di sini.
Jadikan menggosok gigi disiplin
harian mereka
Setelah anak sudah mulai mau
menggosok gigi, pertahankan kebiasaan ini dan jadikan ini disiplin harian
mereka. Jangan sesekali skip acara menggosok gigi ini kecuali memang benar –
benar tidak memungkinkan. Dengan
menjadikan ini rutinitas harian, maka anak akan terbiasa dan kebiasaan ini akan
terbawa sampai mereka besar nanti.
Membiaskaan menggosok gigi
mungkin terlihat simple dan biasa saja, namun di balik manfaat kesehatan yang
didapat juga terkandung pendidikan disiplin kepada anak sejak dini. Saya pribadi produk anak yang oleh orang tua saya diajarkan untuk menggosok gigi rutin
setiap malam sebelum tidur sampai – sampai ayah saya tidak segan untuk menemani
saya dan adik- adik menggosok gigi satu per satu , apapun dilakukan anak-anaknya mau menggosok gigi, termasuk dengan sabar menemani
setiap malam karena kami takut ke kamar mandi sendiri di malam hari, hehe. Berawal
dari kebiasaan ini yang akhirnya membuat saya tidak pernah skip menggosok gigi
setiap malam sebelum tidur bahkan sampai sekarang dan dimanapun selama
memungkinkan untuk melakukan nya, bahkan rasanya ada yang kurang dan tidak sreg
saat hendak tidur tanpa menggosok gigi terlebih dahulu. Inilah yang
ingin saya tanamkan juga kepada anak saya karena saya sudah membuktikan lewat
pengalaman masa kecil saya dulu.
Yuk semangat mengajarkan anak –
anak menggosok gigi sejak dini!