SeCrP7dtUL2aVHC9BPTmzy7YOro5ys5FuFCiiVVo

Tidak Perlu Khawatir Bila Pola Makan Anak Berubah Mom



Pola makan anak menjadi salah satu kunci milestone kita dalam membersamai tumbuh kembang anak. Mulai dari masa MPASI sampai dengan si kecil sudah mulai bisa makan makanan keluarga, itu semua adalah perjalanan yang luar biasa tak terkira dalam masa – masa parenting. Tentu saat si kecil sudah bisa makan denga menu dan tekstur makanan keluarga, itu bukan garis finish perjalana kita ya Mom, karena pada masa – masa golden age tumbuh kembang anak, banyak hal – hal yang berkaitan dengan pola makan ini yang akan kita hadapi dan belum tentu pengalaman yang kita alami akan sama persis dengan yang orang tua lain alami.

Saya pernah membaca atau mendengar suatu rubrik parenting yang berkata bahwa, dalam fase tumbuh kembang anak, pasti ada masa nya di mana si anak akan susah makan atau istilahnya GTM (Gerakan Tutup Mulut). Dulu saya terlalu skeptis dan tidak sepenuhnya percaya sampai akhirnya saya mengalaminya sendiri, hehe. Hal ini bukan tanpa sebab karena anak saya sejak masa MPASI sampai dengan usia satu tahun bisa dikatakan lancar untuk urusan makan, tidak ada kendala yang berarti dan dia selalu mau dan lahap dengan menu yang saya sajikan hingga saat anak saya memasuki usia satu setengah tahun, nah itulah gerbang usia dimulainya drama GTM dan naik turun mood nya untuk makan.

Kenali masa – masa mood makan anak berubah

Sebagai orang tua kita semua pasti merasakan bagaimana sedih dan bingung nya saat si kecil tidak mau makan dan hal ini pasti ada sebabnya bukan? dari pengalaman saya pribadi, gejala naik turun nya mood makan ini salah satunya dipengaruhi oleh tumbuh gigi si kecil terutama saat fase tumbuh gigi geraham. Untuk gigi yang lain anak saya masih oke – oke saja makan, namun saat giliran gigi geraham belakang tumbuh disitulah mood makan anak saya sangat terpengaruh. Bisa dikatakan pernah hampir dua bulan dia tidak mau makan nasi dan lauk pauk dan hanya mau makan biskuit, roti dan susu saja serta cemilan kesukaan nya.

Di saat seperti ini, saya mencoba berkonsultasi via online kepada dokter anak dan menyampaikan keluh kesah saya, di luar dugaan jawaban dokter anak sangat membuat saya bisa benapas lega karena ternyata apa yang dialami oleh si kecil ini normal dan wajar – wajar saja karena menurut beliau fase naik turun mood makan pada anak itu hal yang lumrah, apalagi karena faktor tumgi (tumbuh gigi), sangat wajar terjadi, sehingga yang dokter sarankan pada saya saat itu adalah jangan memaksa anak makan bila dia sedang tidak mood makan dan it’s oke untuk memberi nya makanan pengganti seperti biskuti, susu atau makanan kesukaan si kecil lainnya karena menurut keterangan dokter, saat penyebab susah makan nya hilang, maka anak akan kembali normal mood makan nya dan benar saja, setelah dua bulan persis, akhirnya anak saya sudah mau makan nasi dan lauk lagi seperti biasa.

Ternyata selalu ada sebab mengapa si kecil tidak mau makan dan ini yang harus kita gali dan cari tahu penyebabnya supaya kita tidak terlalu panik dan kalut sehingga kita bisa tetap berpikir jernih dan tidak terlalu khawatir berlebihan. Namun, tidak hanya terbatas karena tumbuh gigi, terkadang anak susah makan atau pola makan nya berubah karena memang sedang menyesuaikan pola tubuh nya. seperti contoh, ada masa di mana anak saya akan doyan sekali makan, bahkan belum ditawari pun dia akan meminta sendiri untuk dibuatkan makanan kesukaan nya dan memang benar, setelah dibuatkan dia memakan habis makanannya. Fase seperti ini bisa berlangsung selam beberapa hari sampai – sampai saya pun juga heran. Namun, setelah fase “doyan makan” ini selesai , pola makan anak saya juga akan berubah, dari yang biasa makan banyak menjadi sedikit bahkan tidak habis (padahal sebelum-sebelumnya selalu habis), bahkan tidak jarang juga dia menolak untuk makan dan hanya ingin ngemil biskuit saja, namun hal ini juga tidak berlangsung lama dan akhirnya dia kembali lagi ke pola makan biasanya.

Jadi, bisa dikatakan memang pola makan anak – anak akan selalu berubah – ubah Mom, tergantung ada faktor penyebab atau mungkin memang dikarenakan ritme tubuhnya, ini yang harus kita dalami lagi. Selama anak kita tetap aktif, ceria dan tidak sampai turun berat badan berlebihan, saya rasa kita tidak perlu terlalu khawatir ya karena mungkin itu siklus tubuh nya, kecuali perubahan ini berdampak berat pada si kecil, maka bolehlah kita  berkonsultasi kepada ahlinya.

 

Related Posts
Ashana Umi Fitria
Seorang Ibu, wanita, teman dan partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. Email : umifitria88@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular