SeCrP7dtUL2aVHC9BPTmzy7YOro5ys5FuFCiiVVo

Pilihan Investasi yang cenderung "aman” untuk Ibu Rumah Tangga

Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

Menjadi ibu rumah tangga, baik yang disambi bekerja maupun yang fulltime di rumah saja tidak lantas membuat kita kurang update dengan dunia keuangan dan finansial, justru karena peran kita sebagai ibu yang notabene sering mendapat mandat menjadi mentri keuangan rumah tangga, maka  skill dan pengetahuan kita  seputar dunia pengelolaaan keuanagn pribadi dan keluarag sudah selayaknya kita gali terus menerus.

Selain menabung di rekening tabungan biasa, tentu kita juga sudah tahu tentang pentingnya berinvestasi, bukan semata-mata untuk menumpuk pundi-pundi uang saja, melainkan lebih kepada bagaimana kita bisa mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang yang bisa kita cicil mulai dari sekarang supaya tidak memberatkan saat jatuh tempo nya tiba. Pilihan jenis investasi juga sangat beragam mulai dari yang resiko rendah, sedang maupun tinggi. Ingat loh ya, resiko ini yang harus kita semua pahami karena investasi tidak ada yang zero risk, semua mengandung resiko walaupun kita sebut itu rendah, kita lah yang harus pandai-pandai memilah-milah mana yang sekiranya cocok dengan kepribadian kita atau istilah keren nya money personality kita.

Sebagai ibu rumah tangga, apalagi wanita, yang memang secara pisikis lebih merasa tenang dan aman dengan yang pasti-pasti, maka kita bisa memilih jenis instrument investasi yang mempunyai resiko rendah hingga sedang karena pada dasarnya kita tidak ingin kehilangan modal atau capital kita bukan? (kembali ke psikologi wanita yang menginginkan rasa aman tadi). Sehingga, jenis instrument investasi berikut ini mungkin bisa kita pertimbangkan terutama bagi para ibu rumah tangga yang baru mengenal dan memulai untuk berinvestasi : 

1. Logam mulia

Dari zaman kakek nenek kita, emas sudah menjadi salah satu instrument investasi yang melegenda. Mungkin kita pernah mendapati ibu atau nenek kita yang apabila mempunyai rezeki yang berlebih, biasanya dilarikan dalam bentuk emas perhiasan karena selain bisa dipakai untuk acara-acara tertentu, emas juga bisa dijual dengan cepat di toko emas saat kita membutuhkan cash. Itu adalah cara orang-orang dulu dalam berinvestasi. Di zaman sekarang, emas masih mempunyai value dalam masyarakat dan masih dipercaya sebagai aset pelindung nilai yang tahan inflasi. Namun, mekanismenya berbeda, bila dahulu orang membeli emas sebagian besar dalam bentuk perhiasan, sekarang ini emas banyak dijual dalam bentuk batangan dengan kadar kemurnian hampir 99% yang memang ditujukan untuk disimpan atau di investasikan. Mengapa emas batangan? selain kadar kemurnain yang lebih besar daripada emas perhiasan, emas batangan juga mempunyai legalitas atau sertifikat keaslian yang diakui bahkan secara internasional sehingga kapan pun emas batangan juga bisa dicairkan dan nilainya sudah pasti lebih tinggi dari emas perhiasan. So, bila berminat investasi dalam bentuk logam mulia, pilih yang emas batangan ya, bukan emas perhiasan.

2. Reksadana pasar uang

Resadana pasar uang (RDPU) adlaah salah satu jenis instrumen  inevstasi reksadana yang bisa dibilang memilki resiko paling rendah diantara yang lain nya. Berinvestasi di aset ini sama saja seperti menabung biasa di rekening tabungan, yang membedakan adalah tingkat imbal hasil (return) yang bisa dibilang lebih besar dari bunga rata-rata tabungan bahkan deposito per tahun nya. Namun, bila sewaku-waktu kita ingin menarik cash tidak bisa dilakukan realtime saat itu juga, paling tidak kita membutuhkan waktu 2-7 hari kerja untuk bisa cair ke rekening karena uang kita disimpan di bank kustodian (bank yang ditunjuk sebagai tempat menyimpan dana investasi nasabah) sehingga proses ini tentunya memakan waktu (pengalaman saya pribadi mencairkan RDPU dua hari sejak tanggal klaim sudah cair kok).Oh iya, untuk RDPU ini tidak dijamin oleh LPS ya, namun jangan kuatir karena dana kita dikelolal dengan aman dan disimpan bukan oleh si penjual reksadana, melainkan si bank kustodian. So, pastikan bank tempat menyimpan dana kita ini sudah settle dan prudent. Kita bisa berinvestasi di RDPU mulai dari yang paling minim adalah sebesar sepuluh ribu rupiah saja, namun ini semua tergantung dari jenis dan penjual yang mengeluarkan produk ini ya, jadi silahkan di cek dan pilih – pilih sendiri di platform penjual reksadana online ,perusahaan sekuritas ataupun perbankan langganan kita.

3. Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel)

Berinvestasi di SBN Ritel ini adalah kita meminjamkan uang kita kepada negara untuk membiayai proyek-proyek yang akan dilakukan oleh negara. Nah kalau yang ini bisa dibilang lebih aman dibandingkan dengan reksadana pasar uang, mengapa? karena berinvestasi di SBN Ritel ini dijamin oleh udnang-undang, jadi potensi gagal bayar sangatlah minim dan terbukti dari ke sekian periode peluncuran SBN belum ada kasus di mana negara gagal membayar imbal hasil kepada investor yang notabene rakyat nya sendiri. Imbal hasil dalam berinvestasi SBN ini dikembalikan dalam bentuk kupon dan di transfer setiap bulan nya ke rekening pribadi kita. Besarnya imbal hasil bisa beragam, namun hampir dipastikan jauh lebih besar dari bunga deposito per tahun nya. Berinvestasi di SBN akan menjaga nilai kapital atau modal kita aman karena akan dikembalikan utuh saat sudah jatuh tempo dan di sisi lain kita memperoleh “passive income” dari pembayaran kupon setiap bulan nya, menarik bukan?. Kita bisa berinvestasi di SBN Ritel mulai dengan nominal satu juta rupiah saja loh. Sedangkan untuk jangka waktu investasinya mulai dari 2 hingga 3 tahun, jadi, dana kita akan di hold sampai jatuh tempo pengembalian nya. Pastikan uang yang kita investasikan tidak akan digunakan dalam jangka waktu tersebut meskipun ada juga fasilitas early redemption di pasar sekunder.

Itulah tiga jenis instrument investasi yang cenderung aman dan sangat cocok untuk kita-kita para ibu rumah tangga yang menginginkan nilai uang kita bertambah namun dengan resiko yang minim. Bisa dimaklumi kok bahwa memang tidak semua orang bisa menerima penurunan nilai investasi yang tajam seperti misalnya berinvestasi di saham atau reksadana saham, jadi bila Mom adalah tipikal yang ingin minim resiko dalam ber investasi bisa banget mencoba 3 jenis investasi di atas.

Related Posts
Ashana Umi Fitria
Seorang Ibu, wanita, teman dan partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. Email : umifitria88@gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. Sebenarnya investasi saham juga relatif "aman" dan return yang jauh lebih besar. Dengan catatan beli sahamnya dengan ilmu dan analisa. Bukan dengan coba2

    BalasHapus

Popular