Sebagai orang timur dan orang Indonesia pada khususnya, kita sudah sangat familiar dengan sambal. Olahan dari cabai ini memang menjadi andalan dalam melengkapi menu makanan harian kita, bahkan rasa-rasanya makan seperti kurang lengkap dan nikmat kalau tidak ada sambal atau sensasi pedas nya. Meskipun bisa saja kita memasukkan cabai rawit ke dalam masakan yang kita masak, namun tentu tidak semua orang di dalam keluarga menyukai masakan pedas sehingga sambal menjadi penyelamat bagi pecinta pedas.
Olahan sambal pun sangat beraneka
ragam mulai dari yang paling umum dan sering kita jumpai sehari-hari misalnya
sambal tomat, sambal terasi, sambal bawang, sambal cabai hijau maupun olahan sambal
yang khas seperti sambal mattah atau dabu-dabu, sambal kecombrang, sambal roa dan masih banyak jenis sambal yang sepertinya makin hari makin banyak saja ya varian dan ragam nya.
Terlepas dari banyaknya jenis dan
ragam sambal ulek Nusantara, tentu untuk konsumsi sehari-hari kita menginginkan sambal yang tidak hanya enak dan pedas tentunya, melainkan juga mudah pembuatan
dan penyimpanan nya sehingga setiap saat kita menginginkan nya, tidak perlu
lagi menyiapkan cobek, ulegan, bahan-bahan dan menggerus semuanya, bisa
dibayangkan bila kita harus menguleg sambal berulang-ulang, tentu selain capek juga tidak efisien dalam hal
waktu dan tenaga.
Lalu bagaimaan caranya supaya
kita tetap bisa menikmati sambal setiap saat tanpa harus bolak balik menguleg ?
nah, caranya adalah dengan membuat stok sambal. Loh, bukan nya sambal itu harus
sekali dimakan langsung habis ya? kalau nyetok, apa tidak mudah basi? apa
masih enak dimakan ?
apa tetap fresh? tenang mom, untuk yang satu ini tentu kita harus jeli dan
memilah-milah jenis sambal seperti apa yang bisa kita buat dalam jumlah banyak
dan bisa di stok, penasaran ?
Pengalaman saya membuat dan
menyetok sambal
Saya kira lebih mudah bila berbagi pengalaman pribadi saja karena sudah terbukti dan teruji, hehe. Saya juga
pecinta pedas dan rasanya kurang komplit saja makan bila tidak ada sambal,
sedangkan bila harus menguleg sambal setiap kali makan rasanya pegal juga ya
lama-lama. So, saya mencari-cari resep sambal yang bisa dibuat dalam jumlah
banyak dengan menggunakan blender atau chopper tanpa harus menguleg manual dan
tentunya dengan bahan yang dan rasanya tetap enak. Akhirnya saya
menemukan resep sambal bawang rumahan (terinspirasi dari sambah bawang Bu Rudy
yang terkenal itu), yang setelah saya praktekkan ternyata cukup mudah dan enak
juga rasanya untuk sekelas KW-nya Bu Rudy, hehe. Jadi begini kurang lebih resep
sambal bawang rumahan yang biasa saya buat :
Bahan :
Cabe rawit
Bawang merah
Bawang putih (1 siung saja)
Terasi secukupnya
Garam
Penyedap rasa
Minyak goreng
Sedikit air
Cara membuat :
1. Pertama, cuci bersih cabai rawit
dan bawang merah, lalu blender kasar atau masukkan ke dalam chopper dan giling
sesuai selera untuk tingkat kehalusan nya.
2. Siapkan wajan penggorengan, tuang
minyak agak banyak, masukkan satu suing bawang putih yang sudah digeprek
beserta kulitnya dan diamkan sampai agak kecoklatan (tujuan nya supaya minyak
nya beraroma harum bawang putih).
3. Setelah agak kecoklatan, angkat
bawang putih lalu masukkan cabai rawit dan bawang merah yang sudah dihaluskan,
bumbui dengan garam, penyedap rasa dan terasi, aduk-aduk dengan menggunakan api
kecil hingga sedang.
4. Tambahkan sedikit air supaya
sambal tidak terlalu pekat.
5. Masak terus sampai sambal berwarna merah agak gelap
atau terdapat gelembung-gelembung kecil pada minyaknya, setelah itu matikan api
dan diamkan sejenak.
6. Sambal sudah jadi, simpan ke
dalam wadah tertutup dalam keadaan sudah dingin supaya awet.
Nah itulah resep sambal bawang
rumahan andalan saya. Untuk penyimpanan, sambal awet kurang lebih seminggu bila
disimpan di dalam wadah tertutup. Bila ingin lebih tahan lama hingga sebulanan
saya sarankan untuk menyimpan sambal di dalam kulkas, jadi saat ingin
mengkonsumsinya, tinggal ambil sesuai takaran selera lalu panaskan (bisa
dimasukkan ke microwave atau dioseng sebentar di penggorengan).
Membuat stok sambal bawnag dalam
jumlah banyak dan menyimpan nya dalam kulkas menurut saya lebih efektif karena
sewaktu-waktu kita ingin memakan nya tinggal ambil dan panaskan saja. Untuk rasa
sama sekali tidak berubah, tetap sama seperti saat masih fresh selesai dibuat
karena saat pembuatan kita menggoreng sambal nya dalam minyak yang cukup
banyak dan sambal juga digoreng matang sehingga tidak mengubah rasa. Dengan cara
ini, kita tidak perlu menguleg sambel berulang-ulang, bahkan tidak perlu
ulegan, cukup sekali buat dalam jumlah banyak dan voila, kita sudah bisa
menikmati sambal kapanpun kita mau. Problem solved. Enaknya dapat, praktis nya
dapat.
Bagaimaan Mom? tertarik
mencoba?