Daftar isi
Setiap pasangan yang sudah menikah tentunya menginginkan untuk bisa menjalani hari-hari bersama.,tinggal di bawah atap yang sama dan juga memiliki keluarga yang hangat. Namun, kenyataan nya tidak semua keluarga atau pasangan bisa memiliki kondisi yang ideal seperti itu karena berbagai alasan sehingga tidak bisa setiap saat atau bahkan setiap hari bisa bertemu. Kondisi seperti ini biasa kita sebut dengan istilah Long Distance Marriage (LDM), yakni kondisi di mana psangan suami dan istri yang hidup terpisah dalam keseharian nya.
Faktor penyebab pernikahan jarak jauh
Salah satu alasan yang menjadi penyebab pasangan ini dipisahkan oleh jarak adalah faktor pekerjaan dan biasanya salah satu pasangan bekerja jauh di luar kota atau bahkan di luar pulau dan tidak memungkinkan memboyong keluarga karena satu dan lain hal sehingga satu – satu nya jalan adalah berjauhan untuk sementara waktu.Selain faktor pekerjaan, juga ada
faktor hubungan keluarga di mana mungkin salah satu pasangan harus merawat orang
tuanya sehingga tidak memungkinkan mengikuti pasangan nya kemanapun dia pergi sehingga
harus tinggal di area yang masih berdekatan dengan orang tua.
Namun, faktor pekerjaan biasanya menjadi
alasan yang paling umum dan paling banyak terjadi di lapangan, di mana bisanya si
suami memiliki kondisi pekerjaan yang sangat mobile atau memang tuntutan pekerjaan yang membuatnya harus berada di luar kota,
luar pulau hingga luar negeri.
Kondisi tersebut pastilah sangat
sulit mengingat wanita pada dasarnya membutuhkan sosok suami dan ayah untuk
anak-anak nya, membutuhkan rasa nyaman dan aman. Namun, bukan berarti kondisi
tersebut selamanya akan berdampak buruk karena pasti ada dua sisi mata uang
dalam setiap kejadian, pun demikian dengan pernikahan jarak jauh ini, juga
memilki sisi positif dan negatif nya.
Kekurangan pernikahan jarak jauh
Biasanya kita lebih suka membahas yang baik-baik nya dulu, atau sisi positif nya dulu sebelum membahas sisi negatif. Namun,kali ini kita akan membahsa sisi kekurangan dari pernikahan jarak jauh terlebih dahulu seperti berikut ini :1. Kurangnya tatap muka langsung
Sudah pasti hal pertama yang akan
dirasakan saat menjalani hubungan pernikahan jarak jauh adalah berkurangnya tatap muka dan
bertemu langsung dengan pasangan. Meskipun saat tinggal bersama pun juga kita
tidak setiap saat bertemu pasangan, namun paling tidak bila tinggal bersama,
ada waktu dalam satu hari 24 jam kita bertemu pasangan, seperti pagi hari
sebelum menjalani rutinitas dan juga malam hari saat semua sudah kembali ke
rumah. Nah, momen inilah yang tidak ada pada hubungan pernikahan jarak jauh karena mostly kita
akan menjalani hari – hari sendirian saja sampai waktunya tiba untuk bertemu.
2. Potensi konflik yang lebih tinggi
Dipisahkan oleh jarak yang jauh
dan jarang bertemu tentu akan rentan terjadi konflik dan kesalahpahaman bila
tidak diimbangi dengan komunikasi yang bagus. Itupun komunikasi juga hanya bisa
dilakukan via telepon atau video call, tentu akan sangat berbeda saat kita
bertemu langsung karena kita bisa melihat mimik dan gestur atau bahasa tubuhnya
secara langsung.
3. Kehilangan momen tumbuh kembang
anak
Salah satu hal yang terberat saat
harus menjalani pernikahan jarak jauh ketika sudah berkeluarga dan memiliki anak adalah
kehilangan momen tumbuh kembang si anak karena tidak bisa setiap hari bertemu
dan memantau perkembangan nya langsung. Hal ini perlu antisipasi lebih lanjut
agar hubungan orang tua dan anak serta bonding keduanya tetap erat dan hangat.
4. Kurangnya quality time bersama
pasangan
Quality time bersama pasangan tidak bisa dianggap sepele karena meksipun hanya sekedar canda tawa kecil atau obrolan ringan sebelum tidur , hal ini bisa menjadi pemecah stress setelah menjalani hari-hari yang penat. Momen – momen seperti ini tentu akan sangat sulit didapatkan saat sedang menjalani pernikahan jarak jauh.
Kelebihan pernikahan jarak jauh
1. Variasi dalam hubungan agar tidak
monoton
Bertemu pasangan setap hari
memang menyenangkan dan idealnya seperti itu, namun, tidak menutup kemungkinan
juga dengan seringnya bertemu lama-lama juga akan menurunkan kadar excitement
atau antusiasme saat berjumpa sehingga lama-lama ya hanya sebatas rutinitas
saja. Perasaan senang dan bahagia saat bertemu lama-lama juga akan menjadi
biasa-biasa saja bahkan dengan seringnya bertemu juga tidak menutup kemungkinan
lebih berpotensi konflik karena gagal menyikapi dan menoleransi ketidak samaan
atau ketidakcocokan yang terjadi. So, pernikahan jarak jauh bisa memberikan jeda kejenuhan dari
rutinitas yang dirasa sudah mulai monoton.
2. Memberi ruang tumbuh untuk
masing-masing pasangan
Dengan sedikit berjarak, kita akan
lebih punya banyak waktu dengan diri sendiri sehingga kita bisa lebih banyak menggali
potensi dan bertumbuh. Pernikahan jarak jauh juga tidak selalu buruk karena kondisi ini membuat
masing-masing pasangan memiliki ruang gerak dan ruang tumbuh pribadinya sendiri
sehingga diharapkan bisa menjadikan keduanya semakin baik dan tumbuh bersama.
3. Sensasi rindu yang lama tidak
dirasakan
Menjalin hubungan yang sudah lama
tentu akan berbeda rasanya saat masih awal-awal menikah dan berpasangan. Seiring
berjalan nya waktu kita akan mulai kehilangan sisi – sisi romantis seperti
saling merindukan satu sama lain dan urgensi untuk segera bertemu karena toh
setiap hari juga akan bertemu dia lagi dia lagi. Pernikahan jarak jauh akan membuat kita merasa
seperti awal-awal menikah atau berpacaran, di mana kondisi psikologi tidak
bertemu pasangan dalam jangka waktu lama akan menumbuhkan perasaan rindu dan
urgensi untuk bertemu yang sudah lama hilang. Hal ini yang membuat hubungan
akan semakin erat dan kuat.
4. Menitikberatkan pada kualitas
hubungan
Kuantitas tidak selalu
menecrminkan kualitas, hal ini juga berlaku pada sebuah hubunagn atau pernikahan. Bertemu setiap
hari tidak selalu menjanjikan tidak ada masalah dan juga sebaliknya sehingga
saat terpisah jarak dan waktu yang lama, maka saat bertemu kita akan
mengusahakan supaya momen pertemuan dan waktu yang dihabiskan pada masa-masa
ini benar-benar berkualitas dan tidak terbuang sia-sia karena kita tahu kita
tidak akan bisa mendapatkan momen-momen kebersamaan ini setiap saat.
Pernikahan jarak jauh memang tidak mudah, namun tidak mustahil juga kita bisa menjalaninya asalkan masing - masing pasangan harus kompak dan tidak membawa masalah yang akan menjadi bom waktu saat keduanya terpisah. Komunikasi yang efektif serta menjaga pikiran agar tidak mudah terpengaruh saat suasana hati sedang tidak menentu adalah kuncinya. Tetap yakin bahwa kondisi ini hanyalah salah satu dari sekian banyak fase hidup yang harus dijalani karena tidak ada kondisi yang permanen, semua selalu berubah dan suatu hari kita akan kembali utuh bersama lagi.