 |
| photo by Amanda Alvarado on Pexels.com |
SUPERHERO MOMMY
Mungkin ibu bukanlah seorang wanita karir yang sukses
yang selalu dipuja puji dan mendapat banyak sorotan kagum
Ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, Nak
yang sehari - hari berkutat dengan urusan rumah dan anak
Ibu tidak punya online shop yang bisa dijalankan bersamaan saat mengasuhmu
Ibu tidak punya bisnis sampingan yang dijalankan dari rumah
Ibu bahkan tidak ikut membuka PO bisnis rumahan untuk sesama ibu-ibu komplek
Ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, Nak
Namun,
Di saat semua orang memandang sinis dan skeptis
Menyayangkan pengalaman dan kisah sukses hidupku dulu
Di pelukanku ada seorang anak yang dengan polos memanggilku "superhero mommy"
Sebuah ucapan tulus dari seorang anak yang melihatku sebagai manusia yang utuh
Gelar "superhero mommy" yang kau berikan sungguh mengobati semua dilema dan perang batin
yang setiap hari harus kulewati dan kugeluti
Maaf ya Nak kalau untuk saat ini ibu baru bisa menjadi "ibu rumah tangga biasa"
yang jauh dari apa yang banyak orang katakan sebagai ibu yang sukses dan berdaya
Terima kasih sudah menjadikan ibu pahlawan dalam hari - hari mu
Doakan selalu ibumu ini agar kelak saat kau dewasa kau bangga menyebutku sebagai
"superhero mommy"
Sebenarnya saya bukan tipe yang puitis dan hobi membuat puisi, tapi entah kenapa saat saya sedang berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja dalam dunia yang lucu ini, putri kecil saya selalu mengingatkan saya bahwa saya tetap berharga sebagai manusia, bahwa masih ada yang menyayangi dan melihat saya sebagai "manusia utuh" tanpa harus ada embel-embel dan syarat yang divalidasi oleh masyarakat yang membuat kita mengejar-ngejar dan melakukan segala cara supaya bisa masuk dalam standar yang bisa disebut sebagai ibu yang "sukses".
Sebuah ungkapan lugu dan spontan dari anak-anak yang justru saya anggap itu adalah hal yang paling serius dan jujur dari seorang anak kecil yang masih murni. Sebuah ekspresi cinta kasih yang membuat saya tidak jadi terjatuh saat saya hampir tergelincir, yang membuat saya kembali percaya pada doa dan harapan saat kenyataan hidup menampar berkali-kali dengan keras.
Terima kasih anakku.
