Anak adalah anugerah terindah untuk para orang tua sehingga tak jarang banyak pasangan yang menanti – nantikan kehadiran sang buah hati setelah menikah. Melihat anak bertumbuh dan berkembang dengan baik juga menjadi harapan semua orang tua, tidak hanya tumbuh kembang secara fisik saja yang bagus, namun juga dari sisi mental dan kepribadian. Semua orang tua tentu ingin anak – anak nya tumbuh menjadi anak yang baik budi pekerti nya, sopan dan benyak hal – hal positif lainnya yang ingin kita lihat dalam setiap fase perkembangan nya dari tahun ke tahun.
Memang betul hal yang paling
penting dalam mengukur apakah anak kita bertumbuh dan berkembang dengan baik
adalah dari segi fisik, sejak masih bayi hingga kurang lebih usia dua tahun
pasti orang tua akan dituntut untuk selaalu mengamati kurva tumbuh kembang bayi
yang biasa terdapat di dalam buku konsultasi kehamilan atau buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), karena
memang indikasi bayi kita sehat dan normal adalah dilihat dari pertambahan
berat badan nya dari waktu ke waktu, itu adalah step atau tolok ukur paling
dasar dalam tumbuh kembang bayi.
Berbeda saat anak sudah memasuki
usia balita, katakanlah saat mereka sudah selesai fase menyusui selama dua
tahun, di mana mau tidak mau anak sudah harus disapih dan tidak lagi menyusu
ASI, di situlah anak akan mulai menjajaki fase kanak – kanak mereka
dan belajar dalam tingkat yang lebih advance lagi, faktor
fisik masih tetap penting untuk diperhatikan, namun ada faktor lain yang juga tidak boleh
luput dari perhatian orang tua, yakni perkembangan mental dan kepribadian nya.
Pentingnya menanamkan nila –
nilai kesopanan sejak kecil
Saat anak sudah mulai belajar
berkomunikasi dan sudah sedikit banyak mengerti dan bisa diajak untuk berkomunikasi dua arah, tidak ada salahnya kita mulai memperkenalkan anak kepada
nilai – nilai kesopanan dan tata krama, mungkin di zaman yang modern ini
terkadang kita sebagai orang tua juga lupa untuk concern pada hal yang satu ini
ya karena kita mungkin melihat bahwa belajar berhitung, membaca dan berbahasa
inggris sejak dini itulah yang lebih penting, well, tidak salah memang namun itu
hanya akan mengasah kognitif mereka saja, bukan kepekaan dan kepribadian diri
si anak yang bersangkutan.
Kita semua tahu bahwa pendidikan
moral dan akhlak yang paling utama dan mendasar memang dimulai dari dalam rumah
dan kita lah sebagai orang tua yang mendapat mandat untuk mengajarkan nya
kepada mereka. Tidak perlu berikir terlalu berat dan serius dulu parents karena
yang kita hadapi masih anak – anak usia balita, tentu cara perkenalan dan mengajarkan
nya juga harus simple dan mudah dimengerti si anak ya tentunya.
Kata – kata dasar yang harus
ditanamkan sedini mungkin
Berhubung usai – usai balita
adalah usia anak untuk mengembangkan skill komunikasi mereka, maka kita bisa mulai mengajarkan anak kita etika atau sopan santun dalam bertutur kata, nah
berikut ini 5 kata yang wajib diajarkan kepada anak sedini mungkin :
1. Terima kasih. Mengucapkan terima
kasih itu seharusnya sudah menjadi refleks atau di luar kepala dan ini yang
ingin kita tanamkan kepada anak. Mengajarkan dan mendampingi mereka untuk
mengucapkan terima kasih saat menerima pemberian baik berupa barang maupun
bantuan akan membuat mereka merekam aktifitas tersebut sehingga lama kelamaan akan merangsang nalar mereka dan membuat mereka tahu kapan dan
pada situasi seperti apa harus mengucapkan terima kasih.
2. Tolong. Tidak jarang kita melihat
anak kecil suka menagis apabila mereka tidak bisa meraih benda atau
mainan nya, sekedar membuak bungkus makanan atau karena hal – hal yang membuat
mereka emosional karena tdiak bisa problem solving, nah saat anak berada di
kondisi tersebut kita bisa mengajari anak untuk meminta tolong dan mengucapkan
kata tolong setiap mereka mendapat kesulitan dan memerlukan bantuan.
3. Maaf. Mengajarkan anak bahwa
mereka juga berbuat kesalahan dan bisa merugikan orang lain juga sangat penting untuk memupuk rasa empati mereka sejak kecil. Jadi mereka akan paham dengan
konsep bahwa mereka juga tidak luput melakukan kesalahan dan dampak apa yang
timbul akibat dari perbuatan mereka, di situ kita mendidik mereka untuk tidak
malu dan berani meminta maaf bila berbuat salah. Kata maaf ini salah satu kata
yang paling berat, jangankan anak – anak, terkadang kita yang sudah dewasa saja
rasanya masih berat dan harus berpikir berulang kali sebelum melontarkan kata maaf,
jadi semakin anak kita mudah untuk mengucap kata maaf harapan nya mental dan
kebiasaan ini juga akan terbawa sampai mereka dewasa.
4. Sama – sama. Merespon ucapan
terima kasih dengan ucapan sama – sama juga penting diketahui oleh si kecil,
hal ini menunjukkan kepada mereka untuk bisa menghargai bentuk apresiasi orang
lain kepada mereka lewat ucapan terima kasih yang mereka terima.
5. Permisi. Ini juga tidak kalah
penting dan kata ini bisa menjadi tolak ukur kesopanan dan etika anak – anak kita.
Kita bisa mengenalkan mereka pada kata ini saat kita bertamu ke rumah kerabat, saat
akan memasuki kamar orang tua dan pada kondisi – kondisi mereka melakukan
excuse atau meminta izin.
Satu hal yang perlu kita pahami adalah dalam misi mengajari anak kita kelima kata – kata di atas
kuncinya adalah sabar, telaten dan dilakukan berulang – ulang karena anak kecil
tidak bisa diajari sekali dua kali langsung mengerti dan praktik, perlu
repetisi berkali – kali sampai menjadikan itu kebiasaan bagi mereka.
Pendidikan kognitif dan akademis
memang penting bagi anak – anak, namun yang juga tidak kalah penting nya adalah
pendidikan karakter dan etika karena jangan sampai anak – anak kita kelak
tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar namun minim etika dan tata krama.
Setuju banget mbak dengan 5 kata di atas, wajib banget untuk diajari ke anak-anak sejak dini. Akan bermanfaat dalam kehidupan mereka.
BalasHapusIya mba, sebagai pengingat juga bagi kita orang tua ya, salam kenal Mba Ranny :)
BalasHapus